Salin Artikel

Di Balik Pembegalan Sopir Taksi yang Ditusuk 23 Kali, Pelaku Terlilit Utang Rp 1,5 Juta

Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB saat Nopa menjemput penumpangnya di Lorong Garuda 2, Jalan HM Ryacudu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.

Dari orderan yang diterima, Nopa akan mengantarkan penumpangnya ke kawasan Jalan Tanah Merah, Way Hitam, Kecamatan Ilir Barat (IB) I.

Ada dua laki-laki yang dijemput oleh Nopa.

Penumpang yang diketahui bernama Marmada Saputra Jaya (21) duduk di samping Nopa. Sedangkan rekannya yang berinisial BS duduk di kursi belakang.

Nopa tidak menyadari bahwa dua penumpangnya berniat jahat padanya. Di tengah perjalanan, BS menusuk punggung Nopa beberapa kali dengan pisau.

Nopa terjatuh dan melakukan perlawanan. Dalam keadaan terluka, Nopa membuka pintu mobil dan meminta pertolongan warga.

Melihat warga yang berdatangan, Marmada dan BS pun melarikan diri. Sedangkan mobil Toyota Calya warna abu-abu milik Nopa ditinggal di pinggir jalan.

Nopa menerima 23 luka tusukan dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang.

Alex (33) adik sepupu korban menjelaskan, kondisi Nopa saat ini telah mulai membaik. Namun, masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Luka parah ada di leher karena tusukannya dalam. Tadi sudah mulai membaik," kata Alex.

Sementara itu, Bili (22) rekan sesama sopir taksi online menceritakan pada malam nahas tersebut, Nopa tak memberikan kabar ke grup jika mendapatkan penumpang.

Padahal mereka biasanya mengirim kabar ke grup sesama sopir taksi online jika mendapatkan penumpang yang mencurigakan.

"Biasanya kalau ada orderan yang mencurigakan, Nopa langsung share. Tapi, tadi malam tidak ada, jadi kami kira tidak ada masalah," kata Bili, saat berada di Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang, usai membesuk Nopa, Selasa (12/11/2019).

Para sopir taksi online di Palembang begitu terkejut saat melihat tayangan video di media sosial yang menyatakan Nopa telah menjadi korban pembegalan oleh penumpangnya.

Pria berusia 21 tahun itu berencana kabur keluar Palembang.

Kepada polisi, Marmada mengaku nekat melakukan aksi tersebut karena terlilit utang Rp 1,5 juta.

Jika pembegalan berhasil, rencananya BS akan menjual mobil tersebut dan Marmada mendapatkan uang Rp 1,5 juta yang akan ia gunakan untuk bayar utang.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan saat order taksi online melalui aplikasi, Marmada dan BS meminjam akun seseorang .

"Tersangka BS duduk di kursi belakang dan saat berada di lokasi kejadian, BS langsung menusuk korban secara bertubi-tubi,"ujar Yon.

Saat ini BS yang berperan sebagai eksekutor ditetapkan sebagai DPO. BS adalah pelaku yang menusuk Nopa sebanyak 23 kali.

"Satu tersangka sudah ditangkap, untuk BS masih dalam pengejaran," kata Yon.

Ia mengimbau agar masyarakat terutama sopir taksi online untuk lebih berhati-hati terutama saat beraktivitas malam hari.

"Kejadian ini terus berulang, semestinya dari sopir taksi online, harus waspada, apalagi ada penumpang minta diantarkan pada malam hari,"ujar

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: David Oliver Purba, Khairina, Aprillia Ika, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/13/06160021/di-balik-pembegalan-sopir-taksi-yang-ditusuk-23-kali-pelaku-terlilit-utang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke