Salin Artikel

Sebanyak 5.800 Ekor Babi Mati di Sumut, Distribusi Ternak Diperketat

"Iya, data terakhir jumlah yang mati sebanyak 5.800 ekor," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap di Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Senin (11/11/2019). 

Azhar tidak merinci di daerah mana terjadi pertambahan kematian.

Pada Selasa pekan lalu, Azhar mengatakan jumlah kematian yang tercatat sebanyak 4.682 ekor babi.

Pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya tengah merumuskan rencana pendirian posko di tiap kecamatan di daerah-daerah yang terkena wabah.

"Di tiap kecamatan dibangun posko yang akan mengawasi lalu lintas babi antar daerah," kata Azhar.

Selama ini, distribusi babi untuk konsumsi masyarakat memang terjadi antar daerah.

Peternak juga banyak memasok babi dari luar daerah.

Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan penyebaran virus kolera babi akan semakin meluas.

"Kami juga sudah mengimbau peternak di daerah untuk memperhatikan kesehatan babi sebelum dijual. Pemerintah juga sudah memberikan disinfektan kepada peternak yang babinya belum terjangkit virus. Harapanya, tidak menyebar lagi," kata dia.

Sementara itu, terkait ratusan bangkai babi yang terlihat mengapung di sungai-sungai dan Danau Siombak, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan sudah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk proses penguburan.

"Nanti kita dibantu pusat untuk penguburan bangkai-bangkai babi itu," kata Azhar.

Petugas juga akan dikerahkan untuk menyisir sungai-sungai yang terdeteksi sebagai tempat pembuangan bangkai babi oleh masyarakat.

Bangkai-bangkai itu akan dikumpulkan untuk dikuburkan.

Hingga saat ini, ratusan bangkai babi di Danau Siombak juga sudah dikumpulkan untuk dikuburkan.

Petugas masih menunggu alat berat untuk menggali lubang kuburan.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/11/16354991/sebanyak-5800-ekor-babi-mati-di-sumut-distribusi-ternak-diperketat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke