Salin Artikel

Prabowo Saat Resmikan Patung Jenderal Sudirman: Mari Jaga Warisan dengan Tidak Mencuri APBN

Berdirinya Patung Jenderal Sudirman ini diprakarsai oleh Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono.

Patung Sudirman yang diletakkan di Turusan dibuat oleh seorang seniman bernama Purjito.

Sekitar pukul 19.00 WIB, Prabowo tiba di lokasi. Hadir dalam peresmian itu Hendropriyono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono, Buya Syafii Maarif, para purnawirawan, dan para legiun veteran.

Prabowo menuturkan, mendapat tugas untuk hadir di peresmian Patung Sudirman mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam sambutanya, Prabowo mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghormati para pahlawannya.

"Tidak ada bangsa lain yang akan menghormati pahlawan kita, jangan kita bermimpi bangsa lain akan hormat kepada pahlawan kita. Kita merdeka karena pengorbanan para pahlawan," ujar Prabowo, Minggu (10/11/2019).

Sudirman telah memberikan teladan yang patut untuk dicontoh oleh generasi penerus saat ini.

Negara Indonesia, lanjut dia, dari sejak lahir selalu berusaha dihancurkan oleh bangsa lain.

Sehingga, jangan sampai ada anggapan bahwa bangsa Indonesia tidak akan diganggu oleh bangsa lain.

Hal ini harus disadari oleh para elit bangsa. Indonesia harus kuat agar tidak ada bangsa lain yang berani menganggu.

"Kehormatan yang diberikan kepada saya oleh Presiden Republik Indonesia untuk menjadi menteri pertahanan saya anggap sangat serius. Karena saya bertekad untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia sehingga tidak diganggu oleh siapapun," ucap dia.

Prabowo mengungkapkan, Hari Pahlawan dan peresmian Patung Jenderal Sudirman merupakan momentum mengingat kembali jasa-jasa para pahlawan.

Selain itu, juga menjadi pengingat bagi semua elemen bangsa untuk bersatu dan bersama-sama menjaga kemerdekaan Indonesia.

"Marilah kita teruskan perjuangan-perjuangan pendahulu kita dengan menjaga warisan yang diberikan dengan tidak menyeleweng, dengan tidak melakukan korupsi, dengan tidak mencuri APBN dan APBD," ujar Prabowo.

Sementara itu, Hendropriyono menyampaikan sengaja memilih tanggal 10 November untuk peresmian Patung Sudirman karena bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Di dalam sambutanya, mantan Kepala BIN ini menjelaskan latar belakang dirinya membeli tanah di Turusan dan membangun Patung Jenderal Sudirman.

"Patung ini kenapa ada di sini? Kenapa tempat ini dipilih? Ini adalah analisa saya sebagai orang yang lama di intelijen," ujar Hendropriyono.

Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda menyerang Pangkalan Udara Maguwo. Jenderal Sudirman yang saat itu sedang sakit bangkit berdiri dan langsung menuju ke istana Gedung Agung untuk menemui presiden.

"Jenderal Sudirman bergerak ke arah menyongsong musuh yang datang dari arah timur. Kemudian Jenderal Sudirman menuju ke daerah gerilya, yaitu ke Kediri menerobos arah datangnya musuh," ungkap dia.

Yogyakarta bisa direbut kembali karena ada serangan balasan. Tidak bisa dipungkiri serangan balasan tersebut dipimpin oleh intelijen.

Melihat pergerakan Jenderal Sudirman ke timur yakni ke Kediri, maka lokasi Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman adalah arah sebaliknya.

Melihat taktik militer stay behind agent, maka lokasi ini adalah tempat yang paling ideal bagi intelijen untuk bermukim dan mengintip Yogyakarta.

"Dari sinilah apa yang dilakukan oleh Belanda selama menduduki Yogya bisa terpantau dengan baik. Karena itu saya bicara sama istri tempat ini bagaimana kalau kita beli," ujar dia.

"Kita buat Patung Panglima Besar Jenderal Sudirman tidak dalam keadaan sakit, pakai mantel dan blangkon, tetapi ketika dia bangkit dari sakitnya dengan semangat yang mengelora dia menunjuk ke atas, menunjuk pesawat- pesawat pembom Belanda," ujar Hendro.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/11/06494501/prabowo-saat-resmikan-patung-jenderal-sudirman-mari-jaga-warisan-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke