Salin Artikel

DPR Desak Menteri Nadiem Tingkatkan Kesejahteraan Guru di Pedalaman

KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, memerhatikan kesejahteraan guru yang mengajar di daerah tertinggal.

"Kalau bisa, gaji guru di daerah terpencil, tertinggal dan terluar serta terdepan, harusnya lebih besar dari yang mengajar di kota," tegas Syaiful saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/11/2019).

Menurut dia, dengan dinaikan gaji guru di daerah terpencil, tentu akan meningkatkan ekonomi mereka. Karena itu, Menteri Nadiem harus bergerak cepat, khusus soal isu kesejahteraan guru.

"Saya sarankan kepada Mas Nadiem, untuk bikin Tasfos khusus guna menangani persoalan kesejahteraan guru khususnya di daerah terpencil,"kata Syaiful.

Syaiful mengatakan, tidak gampang mendorong para guru, untuk mengajar di daerah tertinggal maupun terpencil.

Sehingga, kata Syaiful, hanya guru-guru pilihan dan memiliki panggilan hati untuk mendidik anak-anak supaya menjadi cerdas, yang mampu mengabdi di daerah pedalaman, dengan gaji yang minus.

Syaiful pun berharap, pemerintah segera menyelesaikan persoalan kesejahteraan para guru ini, sehingga ke depan tidak ada lagi guru yang mengeluh soal gaji.

"Ini keprihatinan kita yang kesekian kali soal kesejahteraan guru. Ini harus segera diselesaikan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, meski sudah 7 tahun mengabdi, para guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kalen, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, diberi gaji Rp 75.000 per bulan. Uang itu diberikan 1 kali dalam 3 hingga 6 bulan.

Maria Marseli (27), salah seorang guru honorer di SDN Kepiketik mengaku sudah 7 tahun mengabdi di sekolah itu.

"Saya sudah 7 tahun mengajar di sini. Honor saya di sini Rp 75.000 per bulan," ucap Maria.

Maria menceritakan, dirinya mulai mengajar di sekolah itu sejak tahun 2013 silam. Kala itu, ia diberi honor Rp 50.000 per bulan. Besaran honor setiap guru itu diberikan tergantung masa kerja.

Ia melanjutkan, ada tahun 2013, SDN Kepiketik masih status kelas jauh dari SDN Pigang Bekor. Kemudian, pada tahun 2014, status sekolah itu menjadi definitif jadi SDN Kepipetik.

Sejak tahun 2014 hingga sekarang, ia tetap diberi honor Rp 75.000 per bulan.


Maria mengungkapkan, honor Rp 75.000 itu memang sangat tidak bisa untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Tetapi, bukan itu yang dikejar. Masa depan anak-anak menjadi alasan utama membuat ia tetap setia mengabdi di sekolah itu.

"Saya mengabdi dengan tulus di sini. Satu hal yang paling penting adalah masa depan anak-anak. Kalau tidak ada yang mengajar di sini, masa depan anak-anak pasti suram. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa ini," kata Maria.

https://regional.kompas.com/read/2019/11/09/17414851/dpr-desak-menteri-nadiem-tingkatkan-kesejahteraan-guru-di-pedalaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke