Salin Artikel

5 Fakta Terkini Wagub Babel dan Rombongan Dikepung Massa Saat Razia Tambang Liar,

KOMPAS.com - Penertiban tambang timah ilegal alias liar di Desa Sijuk Belitung oleh Tim Pol PP dan Pol PP Pemkab Belitung Timur berujung rusuh, Sabtu (2/11/2019).

Sebanyak tujuh mobil rombongan Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) Abdulah Fatah dirusak massa yang diduga para penambang ilegal.

Selain itu, dua truk milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Pol PP juga dirusak massa.

Rombongan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung juga sempat dikepung massa dan dievakuasi di Mapolsek Sijuk.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Alasan tak libatkan aparat kepolisian dan Pol PP Kabupaten Belitung

Dari pantauan Kompas.com, aparat dari Polres dan Pol PP Pemkab Belitung tidak dilibatkan dalam penertiban tambang ilegal tersebut.

Hal itu diduga karena khawatir razia yang dilakukan Pol PP Provonsi akan bocor.

Sementara itu, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, penertiban tidak berkoordinasi dengan Pemkab Belitung.

"Seluruhnya dari Pol PP provinsi," kata Isyak kepada Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).

Senada, Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maladi juga menyebutkan Polres Belitung dan Pol PP setempat tidak dilibatkan dalam penertiban di Sungai Sengkelik Desa Sijuk itu.

2. Rombongan Wagub dihadang, dikepung dan dievakuasi

Rombongan Wagub Abdul dikepung massa saat mendatangi tambang ilegal. Saat itu, Abdul membawa 100 personel Satpol PP untuk menertibkan tambang timah ilegal di lokasi itu.

"Wagub masih di Belitung, serta dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Sikon di Belitung info dari ajudan sudah kondusif," ujar Kabag Humas Pemprov Babel Irwanto.

Irwan menambahkan, pacakejadian, Abdul dalam kondisi aman dan bersama sebagian rombongan telah dievakuasi ke Mapolsek Sijuk, Belitung.

3. Petugas Satpol PP terluka dan mobil dirusak

Berdasar keterangan AKBP Maladi, yang dikonfirmasi secara terpisah, mengatakan, tindakan anarkistis penambang liar menyebabkan beberapa anggota Satpol PP mengalami luka.

Para korban saat ini mendapatkan perawatan medis di RSUD Tanjungpandan.

Selain itu, para penambang liar juga merusak kendaraan dinas yang ditumpangi petugas.

Para penambang ilegal itu diduga merasa tak senang dan melakukan perlawanan hingga tindakan anarkistis.

Kejadian itu menyebabkan sebagian rombongan berlari menyelamatkan diri ke hutan.

4. Sebanyak tujuh kendaraan dirusak

Sebanyak tujuh unit mobil dirusak massa saat rombongan Abdul Fatah mendatangi lokasi tambang ilegal di Kecamatan Sijuk.

Dari informasi yang dirangkum Kompas.com, kendaraan yang rusak terdiri dari lima unit minibus, termasuk kendaraan yang ditumpangi Abdul Fatah.

Selain itu, ada dua unit truk, masing-masing milik UPT Dinas PU dan Pol PP Bangka Belitung yang juga dirusak kacanya.

Seperti diketahui, kawasan tambang di Desa Sijuk ditertibkan aparat karena masuk dalam kawasan hutan lindung sebagai cagar geosite.

5. Barang milik sebagian petugas dirampas massa 

Saat massa yang diduga penambang liar mengepung dan bertindak anarkis, sejumlah barang milik anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kepulauan Bangka Belitung dirampas massa.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, ada dompet dan ponsel milik anggota Pol PP yang hilang saat penertiban itu.

"Ini membuktikan upaya pemprov untuk mengelola tambang itu tidak mudah. Ada kendala dan risiko," kata Erzaldi kepada awak media di Pangkal Pinang, Sabtu (2/11/2019) malam.

(Penulis: Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur | Editor: Sabrina Asril, Egidius Patnistik, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2019/11/03/11590051/5-fakta-terkini-wagub-babel-dan-rombongan-dikepung-massa-saat-razia-tambang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke