Cegah Perceraian, Pemkab Bandung Imbau PNS Pasang Foto Keluarga di Ruang Kerja

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A ) Kabupaten Bandung Kurnia Agustina mengimbau kepada aparatur sipil negara (ASN) agar memasang foto keluarga di ruang kerja.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi angka perceraian di lingkungan ASN.

Menurut Kurnia, foto keluarga diharapkan menjadi pengingat untuk memotivasi kerja dan menjaga keutuhan rumah tangga.

"Selain memasang foto presiden, gubernur dan bupati yang dapat meningkatkan etos kerja kita. Memasang foto keluarga pun menjadi sebuah keharusan, karena dengan melihatnya akan menjadi alarm bagi kita untuk terus bekerja semaksimal mungkin," kata Kurnia dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (31/10/2019).

Kurnia mengungkapkan, ketidakcocokan dan kurangnya komunikasi masih menjadi alasan terbanyak kasus perceraian.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak PNS Kabupaten Bandung untuk mengimplementasikan program Sabilulungan Perlindungan Anak (Saperak) dalam membangun rumah tangga.

"Apapun alasan dibalik perceraian, ingat, anak lah yang akan menjadi korban," tegas istri Bupati Bandung, Dadang Naser itu.

Pembagian peran dalam keluarga juga cukup vital dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Khususnya bagi pasangan suami istri yang aktif bekerja.

"Tentunya harus dipahami betul oleh para orangtua, khususnya yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja. Jika kedua orangtua sudah terlibat dalam mengasuh anak, maka akan terjalin komunikasi yang baik. Insya Allah keluarga kita pun akan harmonis, jauh dari pertengkaran apalagi perceraian," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung Wawan Ahmad Ridwan menuturkan, pihaknya akan menciptakan pola kerja yang nyaman bagi keutuhan rumah tangga guna meminimalisir angka perceraian di kalangan PNS.

"Cerai merupakan hak individu, tapi kami akan terus berupaya menekan angka perceraian di Kabupaten Bandung. Untuk menekan hal itu, harus ada pola atau sistem kerja yang dipikirkan bersama, salah satunya dengan melakukan rotasi pegawai," jelasnya.