Salin Artikel

Otak Pembunuh PNS Kementerian PU Habiskan Uang Korban untuk Foya-foya

PALEMBANG, KOMPAS.com- Yudi Tama Redianto (50) yang merupakan dalang pelaku pembunuhan Aprianita (50), PNS Kementerian PU, menghabiskan uang korban sebesar Rp 145 juta untuk karaoke bersama perempuan lain usai menipu korban.

Hal itu diakui Yudi saat menjalani pemeriksaan di Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrium) Polda Sumatera Selatan.

Diungkapkan Yudi, ia mulanya mengimingi korban untuk berbisnis jual beli mobil bekas di Jakarta pada 26 Agustus 2019.

Saat itu, Aprianita ditawarkan pelaku untuk mengikuti lelang pembelian mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016.

Aprianita pun akhirnya terhasut oleh ucapan Yudi hingga akhirnya mengirimkan uang Rp 145 juta seperti yang diminta oleh tersangka.

Namun, mobil yang dijanjikan oleh Yudi tak kunjung datang. Aprianita lalu meminta kepada tersangka untuk mengembalikan uang milik korban.

"Saya kembalikan Rp 50 juta saat dia minta uangnya,"kata Yudi.

Selama memegang uang korban, Yudi selalu datang ke tempat karaoke untuk berfoya-foya dan menyewa dua perempuan.

Dalam satu malam saja, pria bertubuh gempal ini mengaku bisa menghabiskan uang sebesar Rp 5 juta.

Akan tetapi, ia mulai kebingungan ketika korban menagih untuk meminta uangnya dikembalikan akibat mobil yang dijanjikan tak ada.

"Uangnya habis untuk karaoke dan senang-senang. Saya mulai bingung ketika korban menagih uangnya. Karena mobil itu tidak ada. Jadi saya rencanakan untuk membunuh korban,"ujar Yudi.

 Yudi pun lalu menghubungi pamannya bernama Navari alias Nopi alias Aci (57) untuk meminta solusi atas permasalahan yang menimpanya tersebut.

Menurutnya,  Nopi menyarankan agar Aprianita dibunuh.

"Akhirnya saya turuti, Aci minta uang Rp 15 juta dan saya siapkan hari itu juga,"aku Yudi.

Nopi lalu mengajak dua rekanny,a Amir dan Ilyas (26) untuk ikut beraksi.

Tersangka Ilyas berperan sebagai eksekutor, sedangkan Amir ikut membantu tersangka Nopi menguburkan jenazah korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat, Kecamatan Ilir Timur II Palembang.

Setelah menjemput korban, Yudi pun memberikan air mineral yang telah dicampur obat tetes mata hingga Aprianita lemas di dalam mobil.

Dalam kondisi tak beradaya, korban dijerat oleh Ilyas hingga tewas.

"Aci yang menguburkan, bersama Amir. Setelah itu kami tidak bertemu lagi,"jelas tersangka ini.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, mereka telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk memburu tersangka Nopi dan Amir.

Bahkan, polisi tak akan segan mengambil tindakan tegas dengan menembak mati pelaku jika melakukan perlawanan ketika akan ditangkap.

"Kami imbau pelaku menyerahkan diri, kalau tidak kami akan berikan tindakan tegas,"ujar Supriadi.

Diberitakan sebelumnya, setelah dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari, Aprianita (50), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor, Jumat (25/10/2019).  

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada (9/10/2019) pihak keluarga korban membuat laporan jika Aprianita telah menjadi korban penculikan.  

Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.  

Namun, setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/31/05194271/otak-pembunuh-pns-kementerian-pu-habiskan-uang-korban-untuk-foya-foya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke