Salin Artikel

Menengok Kondisi Segaran, Kolam Peninggalan Majapahit yang Kering

Kondisi itu berlangsung sejak 2 bulan lalu. Surutnya air membuat bagian dasar kolam nampak jelas terlihat.

Pantauan Kompas.com, sebagian besar dasar Kolam Segaran berupa tanah atau lumpur kering. Hanya sebagian kecil kolam yang masih nampak airnya, tepatnya pada sisi utara dan sisi timur kolam.

"Kering sejak September 2019 lalu," ujar Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, kepada Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Kolam segaran memiliki ukuran 325 x 175 meter. Kolam dengan kedalaman 2,88 meter ini ditemukan pada 1926 dalam kondisi tertimbun tanah.

Kolam purbakala ini dipugar pertama kali pada 1966 dan pemugaran kedua dilakukan pada 1974.

Wicaksono menjelaskan, sebagai peninggalan masa Kerajaan Majapahit, kolam ini diduga dibangun untuk waduk dan penampungan air untuk penanganan irigasi.

Air dari Kolam Segaran mengalir dari sisi utara menuju ke sungai dan selanjutnya menuju ke sawah-sawah.

Selama ini, Kolam Segaran menjadi salah satu obyek wisata terkenal di wilayah Kabupaten Mojokerto. Apalagi, kolam ini berada tidak jauh dari sejumlah situs peninggalan Majapahit, serta berdekatan dengan Museum Trowulan.

Wicaksono mengatakan, fenomena keringnya Kolam Segaran terjadi saat musim kemarau dalam 3 tahun terakhir.

Wicaksono menjelaskan, Kolam Segaran memiliki saluran buang pada sisi utara. Lalu, pada sisi selatan kolam, terdapat saluran yang airnya masuk ke kolam.

Kedua saluran air tersebut kini tak lagi menyalurkan air ke kolam, karena salurannya tertutup.

"Dulu ada saluran air di samping Museum Trowulan, tapi sekarang sudah ditutup. Saluran yang satunya dari selatan juga ditutup. Mungkin itu bisa menjadi penyebab (kolam segaran kering)," kata Wicaksono.

Menurut Wicaksono, sejumlah asumsi bermunculan terkait penyebab keringnya kolam peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut. Namun, menurut dia, asumsi-asumsi itu harus dibuktikan secara ilmiah.

"Kalau dari asumsi sementara, bisa juga terjadinya karena degradasi tanah di sisi selatan kolam, apalagi di wilayah ini banyak produksi bata merah dengan bahan baku tanah," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/29/13044601/menengok-kondisi-segaran-kolam-peninggalan-majapahit-yang-kering

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke