Di Hari Sumpah Pemuda, Dua Kelompok Mahasiswa UNM Tawuran

Ironisnya, tawuran terjadi bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Bentrokan ini membuat para mahasiswa serta pegawai kampus panik dan saling berlarian.

Pasalnya, dua kelompok mahasiswa yang diduga berasal dari Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) serta Fakultas Seni dan Desain (FSD) saling melempar batu dan busur.

Kapolsek Tamalate Kompol Arifuddin mengatakan bahwa tawuran ini diduga buntut dari bentrokan yang terjadi pada Senin pekan lalu, yang mengakibatkan dua mahasiswa FBS mengalami luka tusuk.

"Saya dapat informasi itu sebelum dzuhur, mahasiswa seni dan bahasa sempat baku lempar. Benda tajam juga ada seperti busur," kata Arifuddin saat dikonfirmasi, Senin.

Arifuddin mengatakan, polisi saat ini masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi bentrokan, sambil menyelidiki motif dari bentrokan tersebut.

Namin, polisi tidak sampai menangkap mahasiswa dalam insiden tersebut.

Para pimpinan kedua fakultas langsung turun tangan untuk mengambil mahasiswa yang sempat terlibat bentrokan.

"Tidak ada yang diamankan, semuanya langsung dari dekannya yang menarik mahasiswanya. Kalau barang bukti ditemukan beberapa titik, ada anak panah itu saja," kata Arifuddin.

Sementara itu, untuk pelaku penikaman kedua mahasiswa FBS yakni Ar dan As, menurut Arifuddin, hingga kini masih belum ditemukan.

Polisi sudah memeriksa beberapa saksi untuk menangkap mahasiswa yang melakukan penganiayaan pada Senin malam lalu.

"Belum diamankan, kami masih terus melakukan penyelidikan," ucap Arifuddin.

Sebelumnya diberitakan, dua kelompok mahasiswa UNM terlibat bentrokan pada Senin pekan lalu.

Bentrokan terjadi di sekitar Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan Fakultas Seni dan Desain (FSD) yang saling bersebelahan.

Peristiwa tersebut diduga belum selesai, sehingga berlanjut pada Senin hari ini.