Salin Artikel

Meski Masih Bermasalah, Stadion GBLA Diusulkan Masuk Daftar Venue Piala Dunia U-20

Dari sederet nama stadion calon venue penyelenggaraan pertandingan yang diinventarisir PSSI, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang saat ini dikelola oleh Dispora Kota Bandung dipastikan tidak masuk dalam daftar.

Stadion Si Jalak Harupat yang memiliki kapasitas bangku penonton lebih sedikit dari Stadion GBLA, justru dipilih oleh PSSI sebagai salah satu venue pertandingan.

"Kita masih berharap. Kan, masih tahun 2021. Kalau secara standar, GBLA sangat memungkinkan (jadi venue Piala Dunia U-20), tapi sekarang kan masih ada masalah," ujar Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jumat (25/10/2019).

Yana yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Askot PSSI Kota Bandung mengatakan, pihaknya akan terus berupaya melobi PSSI agar Stadion GBLA bisa masuk dalam daftar venue Piala Dunia U-20.

"Nanti kita ajuin saja, tetap di-pitching sebagi salah satu venue. Tapi kita juga sampaikan (ke PSSI) kalau masih ada masalah yang harus diselesaikan. Kita penuhi sampai limit waktu yang ditentukan. Kalau ternyata enggak bisa, skip saja," tuturnya.

Yana berharap, di tahun 2020,  Stadion GBLA yang saat ini belum sepenuhnya milik Pemkot Bandung lantaran tahap dua penyerahan Stadion GBLA dari PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangun belum dilakukan, bisa segera diselesaikan.

"Kita yakinkan PSSI termasuk FIFA juga. Yang penting prosesnya dari serah terima dulu," ungkapnya.

Seperti diketahui, Indonesia yang resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. PSSI pun telah menyiapkan sejumlah stadion untuk ajang rutin dua tahunan itu.

Ada sepuluh stadion yang dipersiapkan PSSI untuk menggelar Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan tahun 2021.

Sepuluh venue itu ialah Stadion Utama Gelora Bung Karno; Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor; Stadion Manahan, Solo; Stadion Mandala Krida, Yogyakarta; dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

Kemudian, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi; Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi; Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung; Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya; dan Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang.

Diberitakan sebelumnya, meski sudah dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, Stadion GBLA ternyata belum 100 persen menjadi aset Pemerintah Kota Bandung.

Hal tersebut diungkapkan Yana Mulyana seusai mengunjungi Stadion GBLA di Gedebage. Menurut dia, tahap dua penyerahan Stadion GBLA dari PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangun belum dilakukan.

“Termin kedua ini berdasarkan temuan dari BPK ada wanprestasi senilai Rp 4,7 miliar,” kata Yana di Stadion GBLA, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (17/7/2019).

Lebih lanjut Yana menjelaskan, bagian stadion GBLA yang sudah menjadi aset Pemkot Bandung adalah tribun bawah hingga lapangan yang masuk tahap pertama dan area parkir serta jalan yang terhitung sebagai tahap ketiga.

“Tahap pertama sudah serah terima dari Adhi Karya ke pemerintah kota. Tahap kedua belum. Tahap ketiga sudah serah terima dari Adhi Karya ke pemkot,” kata dia.

Yana mengakui hingga saat ini belum ada titik temu dari kedua belah pihak. Menurut dia, PT Adhi Karya mengklaim telah tuntas mengerjakan proyek pembangunan Stadion GBLA yang nilainya mencapai Rp 545 miliar.

“Ini yang belum ada titik temu, karena menurut versi Adhi Karya sudah selesai semua. Kami juga sulit menghapuskan itu temuan. Oleh karena itu, seizin pak wali kota kita diminta untuk membuka kembali komunikasi dengan Adhi Karya. Mudah-mudahan bisa serah terima tahap kedua,” kata Yana.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/25/16483441/meski-masih-bermasalah-stadion-gbla-diusulkan-masuk-daftar-venue-piala-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke