Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Motivator Tempeleng 10 Siswa | Pria Mabuk Perkosa Mahasiswi

KOMPAS.com - Berita populer nusantara hari ini diawali dengan seorang motivator bernama Agus Setiyawan atau Agus Piranhamas yang mengaku khilaf telah memukul 10 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammdiyah 2 Kota Malang saat seminar yang diselenggarakan di sekolah itu, Kamis (17/10/2019).

Saat dihadirkan dalam rilis yang dilakukan Mapolres Malang Kota, Sabtu (19/10/2019), Agus mengaku baru pertama kali melakukan pemukulan saat seminar sedang berlangsung.

Berita ini pun masih banyak mendapat perhatian dari pembacaa Kompas.com.

Semetara itu, berita ungkapan syukur presiden Jokowi dilantik, relawan cukur gundul massal juga banyak dibaca pembaca.

Puluhan relawan pendukung Jokowi yang tergabung dalam 'Kami Bersama Jokowi' (sebelumnya tertulis Komunitas Bersama Jokowi) melakukan cukur gundul massal di Plaza Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/10/2019).

Aksi tersebut sebagai salah satu ungkapan syukur mereka atas dilantiknya Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden untuk periode 2019-2024.

Berikut ini 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Agus motivator yang menampar 10 siswa saat berlangsungnya seminar mengaku khilaf karena perbuatannya.

"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," kata Agus saat rilis di Mapolres Malang Kota, Sabtu (19/10/2019).

Ia mengaku baru pertama kali melakukan pemukulan saat seminar berlangsung.

"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," katanya.

Agus mengaku menyesal karena "Seminar Motivasi Berwirausaha" yang menghadirkan dirinya sebagai motivator berujung pada kasus hukum.

Sebagai rasa syukur dilantiknya pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin menjadi presiden dan wakil presiden untuk periode 2019-2024.

Puluhan relawan yang tergabung dalam "Kami Bersama Jokowi" melakukan cukur gundul massa di Plaza Mahanan Solo, Minggu (20/10/2019).

Salah satu relawan bernama Marjono (49) mengatakan, cukur gundul massal tersebut tidak hanya sekali ini dia lakukan. Dirinya pernah ikut cukur gundul saat Presiden Jokowi memenangi Pemilu 2014.

"Sebagai ungkapan syukur saya karena Pak Jokowi kembali memimpin bangsa Indonesia," kata Marjono, seusai cukur gundul massal di Plaza Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Aksi cukur gundul massal tersebut merupakan rangkaian dari tasyakuran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Selain aksi cukur gundul massal, kegiatan lain yang juga digelar dalam acara itu ada pelepasan 2.000 burung, flashmob, pembagian bunga, tumpengan, dan pakaian adat nusantara.

AR (21), tak dapat berkutik saat ditangkap di rumah keluarganya di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, oleh aparat kepolisian dari Polres Palopo, Sabtu (19/10/2019) malam.

AR ditangkap polisi karena memperkosa seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Palopo berinisial YD (19), di sebuah indekos di Kelurahan Luminda, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo pada Selasa (15/10/2019) malam.

Kasat Reserse Kriminal Polres Palopo, AKP Ardy Yusuf mengatakan, kejadian berawal saat pelaku datang bertamu ke kosan korban dengan berpura-pura sebagai teman, kemudian korban pun membukakan pintu.

“Sampai dalam rumah kos pelaku langsung mengambil pisau dan mematikan lampu. Dari hasil keterangan korban bahwa dia dicekik di bagian leher kemudian diancam kemudian terjadi pemerkosaan. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka cekikan di leher, luka gores pada punggung tangan kanan, dan luka robek pada alat kelamin,” katanya.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP M Fadli Amri memastikan bahwa STNK mobil Lamborghini Aventador tidak ikut terbakar dalam insiden di Simpang Bunderan Kecil Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/10/2019) siang.

Sebelumnya, sambungnya, STNK mobil tersebut dikabarkan terbakar.

Namun dari hasil penyelidikan kepolisian bahwa pengemudi bernama Saliman tidak membawa STNK tersebut.

Dari hasil penyelidikan polisi bahwa STNK tersebut atas nama ibunda Raffi Ahmad, Amy Qanita. Dengan demikian, kata Fadli, mobil sport itu bisa dipastikan milik Raffi Ahmad.

"Saat kejadian memang dari informasi pengemudi menyampaikan bahwa STNK-nya ikut terbakar, namun setelah kita dalami ternyata yang bersangkutan tidak membawanya (STNK) karena kendaraan tersebut bukan milik pengemudi," katanya kepada Kompas.com usai menghadiri acara Festival Millenial Polres Bogor di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (20/10/2019).

Air Telaga Sarangan yang surut tajam tak menghalangi wisatawan untuk menikmati keindahan objek wisata alam yang terletak di kaki Gunung Lawu tersebut.

Apalagi di telaga itu terdapat ikan dewa yang kini muncul akibat penyusutan debit air telaga.

Rahmat, salah satu wisatawan asal Magetan mengaku penasaran ingin melihat ribuan ikan dewa yang ditebar pemerintah daerah beberapa waktu lalu.

"Iya panasaran, mau melihat ikan dewa yang kemarin ditebar. Ternyata banyak ikan jenis lain di telaga,” katanya, Minggu (20/10/2019).

Sementara itu, Krismono dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, pertumbuhan ikan tersebut tidak terpengaruh oleh ketinggian air.

Dari penelitian yang dilakukan pada 26 hingga 27 Oktober kemarin, pertumbuhan ikan dewa mencapai 1 sampai 2 centimeter.

“Pada waktu ditebar ukurannya 5 hingga 8 centimeter, sekarang ukuran mencapai 6 sampai 10 centimeter,” ujarnya melalui pesan singkat.

Penulis : Kontributor Magetan, Sukoco, Kontributor Bogor Afdhalul Ikhsan, Kotributor Kompas TV Luwu, Palopo Amran Amir, Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/21/06300091/-populer-nusantara-motivator-tempeleng-10-siswa-pria-mabuk-perkosa-mahasiswi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke