Salin Artikel

Tengok Rumah Pasutri yang Tewas Digigit Ular, Bupati Cianjur Jamin Masa Depan Anak-anak Korban

Nuryani meninggal dunia Sabtu (12/10/2019) lalu saat  tengah tidur di rumahnya, dan sang suami 1,5 tahun sebelumnya. 

Mereka meninggalkan empat orang anak, Heri Misbahudin (17), Riki Ariansyah (8), Rani Nafisa (5), dan si bungsu, Ramdan Fadilah (2).

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Heri. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat untuk membantu meringankan beban Heri dan adik-adiknya. Klik di sini untuk donasi.

Herman menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas apa yang telah menimpa pasutri tersebut, apalagi mereka meninggal dengan cara yang terbilang tragis.

"Informasinya akibat digigit ular, dan meninggalkan empat orang anak yatim piatu yang masih kecil-kecil. Karena itu saya langsung cek ke sini,” kata Herman kepada Kompas.com, Jumat.

Pada kesempatan itu, Herman menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang sebesar Rp 20 juta untuk renovasi rumah.

"Barusan saya cek rumahnya ternyata sangat tidak layak. Semoga bantuan ini bisa membantu untuk perbaikan rumahnya,” sebutnya.

Herman pun berjanji akan memastikan masa depan pendidikan keempat anak yatim piatu tersebut, termasuk dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

"Ke depan anak-anaknya harus dipikirkan sekolahnya, kita masukkan ke PKH (program keluarga harapan), mereka harus sekolah lagi. Soal kesehatannya saya sudah instruksikan puskesmas di sini agar memonitor kesehatan mereka," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, dua orang  warga Pasir Kampung RT 002/004 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tewas diduga karena gigitan ular berbisa.

Maksum (45) dan Nuryani (38), pasangan suami istri yang punya empat orang anak itu meninggal dunia dalam rentang waktu yang berbeda.

Maksum meninggal dunia 1,5 tahun lalu karena gigitan binatang melata itu saat tengah bekerja di kebun. Sedangkan sang istri, Nuryani meninggal usai dipatuk ular saat tengah tidur di rumah, Sabtu lalu (12/10/2019).

Mereka meninggalkan empat orang anak yang kini diasuh anak tertuanya, Heri Misbahudin (17) yang kini tampil sebagai tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi adik-adiknya itu.

Heri sendiri mengaku sejak ayahnya meninggal, ia memutuskan berhenti sekolah saat masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Alasannya, ia tak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja.

Saat ini, Heri bersama ketiga adiknya telah diungsikan ke rumah salah satu kerabat yang tak jauh dari lokasi rumah mereka. 

Sementara rumahnya kini telah dibongkar dan rencananya direnovasi oleh warga agar lebih layak dan aman.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Heri. Sumbangan rezeki Anda akan sangat bermanfaat untuk membantu meringankan beban Heri dan adik-adiknya. Klik di sini untuk donasi.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/19/06510111/tengok-rumah-pasutri-yang-tewas-digigit-ular-bupati-cianjur-jamin-masa-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke