Salin Artikel

Babi Hutan Merusak 30 Hektar Lahan Warga di Ciamis

Pada musim kemarau ini, hewan tersebut merusak sekitar 30 hektar lahan pertanian yang ditanami talas, singkong, serta padi.

"Babi hutan dari Gunung Madati. Hewan turun gunung, mungkin karena kemarau, persediaan makanan di hutan berkurang," kata Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kantor Desa Mekarbuana Anda Lesmana saat dikonfirmasi, Senin (14/10/2019).

Untuk mencegah masuknya kawanan babi hutan, warga berinisiatif memasang kawat berduri di sepanjang perbatasan kaki gunung dengan lahan pertanian.

Warga berencana memasang kawat berduri sepanjang 3 kilometer.

"Sekarang baru terpasang 1.200 meter," kata Anda.

Pemasangan kawat berduri sudah dimulai sejak dua pekan lalu. Pada pekan pertama terpasang 500 meter dan kedua sepanjang 700 meter.

Tinggi kawat berduri yang dipasang warga mencapai 1,5 meter. Terdapat sejumlah tiang yang dicor untung mengaitkan kawat berduri tersebut.

"Kami gotong royong bersama kepala dusun dan masyarakat," kata Anda.

Dia mengatakan, jarak area hutan dengan lahan pertanian hanya sekitar 300 meter.

Warga sudah merasa jengkel dengan ulah kawanan babi hutan tersebut.

"Tanaman warga dirusak," ujar Anda.

Untuk membangun kawat berduri ini, pemerintah desa menggunakan anggaran dari dana desa.

Dana yang dialokasikan sebesar Rp 27 juta.

Diharapkan, setelah semua kawat berduri terpasang, kawanan babi hutan tak lagi masuk ke lahan pertanian warga.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/14/12593561/babi-hutan-merusak-30-hektar-lahan-warga-di-ciamis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke