Salin Artikel

Cerita di Balik Penusukan Kapolsek Menes yang Menolong Wiranto, Pisau Ditutupi Kain Hitam

KOMPAS.com - Kapolsek Menes Kompol Dariyanto mengaku tak melihat pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk dirinya karena ditutupi dengan kain hitam.

"Punggung saya ditusuk dari belakang, seperti ada tusukan, saya berbalik arah. Akhirnya terlihat yang menyerang saya. Saya enggak tahu karena pisaunya itu tertutup kain hitam," kata Dariyanto kepada wartawan di RS Sari Asih, Kota Serang, Jumat (11/10/2019).

Seperti diketahui, Dariyanto mengaku tak sadar telah ditusuk oleh seorang wanita berinisial FA, saat terjadi penusukan kepada Menko Polhukam Wiranto di Alun-alun Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Saat itu, dirinya hanya mencoba membantu Wiranto usai ditusuk oleh salah satu pelaku. Apalagi, suasana saat itu pun riuh oleh teriakan warga yang mengetahui Wiranto ditusuk oleh seorang pria, yang berinisial SA.

Setelah itu, menurut Dariyanto, dirinya langsung menyingkirkan pelaku yang menusuknya hingga pelaku terjatuh.

Pelaku lantas ditangkap oleh massa yang menurut Dariyanto adalah intel berpakaian preman.

Saat itu Dariyanto mengaku belum sadar jika mendapat tusukan senjata tajam di dada dan bahu. Hal tersebut baru dia ketahui saat bajunya memerah karena rembesan darah.

"Akhirnya saya berjalan ke puskesmas dengan berlumuran darah, yang jaraknya 500 meter dari TKP," kata dia.

Tak Tahu yang diserang adalah Wiranto

Sementara itu, Mabes Polri menyebut, penusukan Wiranto pada Kamis (10/10/2019), dilakukan SA secara spontan. Bahkan, pelaku mengaku tak mengetahui bahwa yang ditusuknya adalah Wiranto.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).

"Tindakan serangan SA, sifatnya spontan. Dia sudah punya framing, sasaran dia (pemerintah atau polisi) dan mengatakan tidak tahu siapa (yang ditusuk)," kata dia.

Dalam keterangan pers, Dedi juga menjelaskan bahwa SA mengetahui adakapal (helikopter) dan masyarakat yang berbondong-bondong ke alun-alun, dia pun spontan ikut menuju ke sana.

Setelah itu, kepada istrinya, FA, dia mengatakan akan menusuk orang yang turun dari helikopter, sedangkan istrinya diminta menusuk polisi yang dekat dengan orang tersebut.

"Dia sampaikan kepada penyidik, ada helikopter yang disebutnya kapal, masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun. Dia bilang kepada istrinya, saya tidak tahu siapa, tapi itu sasaran kita. Dia spontan langsung menuju alun-alun," kata dia.

Sumber: KOMPAS.com (Acep Nazmudin, Deti Mega Purnamasari)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/12/05130071/cerita-di-balik-penusukan-kapolsek-menes-yang-menolong-wiranto-pisau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke