NEWS
Salin Artikel

Kisah Dewi, Nikah Muda Lahirkan 8 Anak karena Jamu, Akhirnya Jadi Usaha Beromzet Puluhan Juta

Bermula dari rajin meminum jamu, warga Bukit Merapin, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung ini melahirkan anaknya dengan jeda 1 tahun 1 bulan.

Dewi menikah pada usia muda, tepatnya saat masih SMA berumur 16 tahun.

Setahun kemudian anak pertamanya lahir. Ia pun harus berhenti sekolah dan mengambil ujian paket.

Setelah melahirkan anak pertama, istri dari M Ali (42) ini melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selama kuliah, tiga anaknya lahir.

Berlanjut setelah menamatkan kuliah, Dewi tetap menikmati masa suburnya. Alhasil empat anak kembali lahir.

"Alhamdulillah sekarang delapan anak, empat laki-laki dan empat perempuan. Yang sulung Aria 14 tahun, sementara yang bungsu Ibrahim umur 1 tahun," kata Dewi saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya, Sabtu (5/10/2019).

Memiliki banyak anak, kata Dewi tak lepas dari dorongan orangtua. Karena Dewi terlahir dua bersaudara.

Maka dengan banyak anak diyakini rumah akan lebih ramai dan banyak rezeki.

Entah kebetulan atau tidak, Dewi pun akhirnya melahirkan banyak anak dalam rentang usia yang masih muda.


Dari fenomena banyak anak ini pula keberuntungan datang menghampiri.

Teman-temannya tertarik dengan kesibukan yang dilakoni Dewi yang dalam waktu bersamaan membesarkan delapan anak.

Sebab Dewi terlihat energik dan tubuhnya tidak melar seperti wanita hamil lainnya. Bahkan sepekan setelah melahirkan, Dewi sudah menjalani aktivitasnya dengan menyetir mobil sendiri.

"Jadi banyak yang heran, 'kamu itu minum apa sampai bisa seperti orang belum melahirkan?" ujar Dewi menirukan perkataan teman-temannya.

Selain rekam jejaknya melahirkan banyak anak, Dewi juga menarik perhatian karena membuka usaha penjualan pakaian.

Racikan jamu

Ia langsung menjadi model dan mempromosikan pakaian tersebut. Rahasia langsing wanita berambut hitam sebahu itu pun sering ditanyakan para pelanggan. 

Dewi menceritakan perihal ramuan jamu yang diminumnya saban hari.

Dari cerita-cerita tersebut, jamu yang diracik orangtuanya itu akhirnya mulai mendapatkan pesanan.

"Ada yang memesan untuk kesuburan, datang bulan maupun untuk keputihan. Selain itu ada juga jamu yang untuk kebugaran," ujar Dewi yang merupakan lulusan Ilmu Hukum itu.


Dari pesanan teman-temannya itu, jamu yang biasa diminum Dewi semakin luas diketahui.

Dewi juga menggunakan media sosial dan penjualan online untuk memasarkan jamu tersebut.

Keberuntungan terus menyertai usaha penjualan jamu. Kini pembeli tidak hanya warga Bangka Belitung, tapi merambah hingga berbagai daerah di Indonesia.

Bahkan pesanan jamu juga datang dari mancanegara seperti Singapura, Taiwan, Hongkong, dan Swiss.

Pesanan yang kian ramai membuat Dewi membuka cabang usaha jasa pengiriman di dekat rumahnya.

Ia pun kini telah membuat merk jamu sendiri bernama "Dewi Mak Ganak".

"Mak Ganak artinya Mak Gaul Banyak Anak," ujar Dewi sembari tertawa.

Omzet penjualan

Dari penjualan jamu, Dewi bisa meraup omset Rp 60 juta sampai Rp 70 juta per bulan.

Setiap jamu dijual dengan harga bervariasi. Mulai Rp 20.000 hingga Rp 100.000 untuk kemasan paket.

Jamu Mak Ganak, kata Dewi, diolah dari rempah-rempah asli Bangka. Para petani mengantar langsung rempah-rempah yang dibutuhkan ke rumahnya yang sekaligus sebagai dapur jamu Mak Ganak.

"Bahan-bahan yang sudah dikenal seperti kunyit, pinang muda dan jahe," ujar dia.


Penjualan jamu yang kini laris membuat  Dewi sedikit kewalahan.

Dalam sehari pesan di akun WhatsApp-nya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan. Dia harus mengelola sendiri akun pesanan, karena banyak yang memesan sembari berkonsultasi.

Pengiriman ke luar negeri 

Dewi mengatakan, pengiriman jamu ke luar negeri sedikit mengalami kendala.

Sebab, hingga saat ini belum ada jasa pengiriman yang bisa menjamin barang tiba tepat waktu ke alamat yang dituju.

Durasi waktu menjadi perhitungan serius karena terkait daya tahan jamu selama dalam kemasan.

Selama ini jamu yang dijual tanpa bahan pengawet dengan pengemasan yang masih sederhana.

"Ada pesanan dari Brunei Darussalam dan Madina Arab Saudi, tapi belum bisa dikirim. Mau kirim bagaimana itu yang belum tahu," ujar dia.

Pengiriman jamu ke Swiss dilakukan dengan cara menitip pada kenalannya yang berangkat dari Semarang.  

"Kalau Hongkong, Singapura dan Taiwan memang sudah sering, sudah biasa pakai jasa pengiriman," ujar Dewi. 

Dewi mengaku siap jika ada rekan bisnis yang mau bermitra untuk jasa pengiriman luar negeri.

Peluang usaha ini terbuka karena banyak pesanan yang sebagian besar belum bisa ter-cover.  

Puas dengan jamu racikan Dewi

Mengalirnya usaha penjualan jamu Dewi tak bisa dilepaskan dari testimoni para pelanggan di media sosial.


Banyak yang mengaku puas dan berhasil mendapatkan keturunan setelah meminum jamu Mak Ganak.

"Ada pembeli dari Betung, Palembang yang tidak menstruasi selama tujuh tahun. Setelah minum jamu, sehari setelahnya langsung datang bulan. Kemudian di Toboali Bangka Selatan sudah enam tahun, akhirnya datang juga," ujar dia.

Ada juga pelanggan yang hamil meskipun sudah divonis dokter ada kebuntuan pada rahim.

Pelanggan itu telah menikah selama enam tahun, beruntungnya baru minum sebotol.

Sumbatan pada rahim wanita tersebut keluar. Darah beku seperti kista itu pun sempat difoto pelanggan dan diposting ke media sosial Mak Ganak.

Belakangan pelanggan tersebut melaporkan jika dirinya sudah mulai "ngisi" atau hamil.

"Pelanggan di medsos mereka juga konsultasi dan kalau berhasil mereka posting juga," beber Dewi.

Jamu Mak Ganak pun dipercaya tidak hanya untuk kesuburan laki-laki dan wanita, tapi juga membantu memperkuat janin dan stamina ibu hamil.

Kini jamu tersebut telah mengantongi surat izin usaha dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. 

https://regional.kompas.com/read/2019/10/06/18180361/kisah-dewi-nikah-muda-lahirkan-8-anak-karena-jamu-akhirnya-jadi-usaha

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke