Perubahan diplomasi itu menjadikan Indonesia menjadi negara yang besar di dunia.
Jusuf Kalla menyampaikan hal itu saat meresmikan Menara Masjid Jami' dan Gedung Centre For Islamic Economies Studies Universitas Darussalam Gontor di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Kamis (3/10/2019).
"Kita sudah mengubah deplomasi. Dahulu diplomasi kita selalu tangan di bawah, sekarang diplomasi kita tangan di atas," kata Kalla di depan ribuan santri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
Kalla mencontohkan, waktu berada di PBB, ia mengundang perdana menteri negara kecil di negara-negara Pasifik untuk diberikan bantuan pendidikan sekolah, pembuatan stadion hingga kapal.
Pemberian bantuan itu menunjukkan Indonesa menjadi negara yang besar karena memiliki kemampuan tangan di atas.
Namun diplomasi tangan di atas terus dapat dilakukan apabila bangsa itu mampu memiliki ekonomi serta pendidikan yang baik.
Sebab, bila Indonesia tidak memiliki keduanya, maka tidak bisa membantu orang lain.
"Dan, tidak bisa menerjemahkan tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah," katanya.
Bagi Kalla, hanya ada dua bangsa yang diperhatikan di dunia, yakni bangsa yang kaya atau bangsa yang nakal.
Namun posisi Indonesia bukan bangsa kaya dan bukan pula bangsa yang nakal.
"Jadi kadang-kadang kita tidak mendapatkan perhatian yang baik di dunia ini," jelas Kalla.
https://regional.kompas.com/read/2019/10/04/07000061/jusuf-kalla-sebut-indonesia-sudah-gunakan-diplomasi-tangan-atas-