Keliling Ibu Kota Negara Bersama Menteri Bappenas dan ATR, Gubernur Kaltim Tak Menyoal Titik Koordinat

“Kita mendukung dimana pun titik koordinat ibu kota negara. Masyarakat Kaltim selalu mendukung,” ungkap Isran melalui rilis resmi Biro Humas Pemprov Kaltim yang diterima Kompas.com, Kamis (3/10/2019).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menetapakan lokasi pemindahan ibu kota negara ke Kaltim memakan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan sebagian wilayah Penajam Paser Utara (PPU).

Dua kecamatan yang digadang-gadang sebagai lokasi ibu kota adalah Kecamatan Sepaku di PPU dan Kecamatan Samboja di Kukar.

Hanya saja, hingga kini belum ditentukan titik koordinat letak istana negara dan lainnya.

"Yang jelas pemindahan ke Kaltim kami sudah senang," ujar dia.

Isran mengatakan, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyiapkan diri, serta meningkatkan kualitas dan kemampuan agar mampu terlibat dalam proses ini.

Isran tidak ingin masyarakat hanya menjadi penonton. 

“Kita harus bisa mengambil manfaat dari pemindahan ibu kota negara ini," ujar Isran.

Diketahui, Isran bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil melakukan kunjungan ke sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Sepaku, PPU, Rabu (2/10/2019).

Rombongan mengunjungi Desa Bumi Harapan, Kelurahan Pemaluan, Desa Binuang, Desa Telemow dan Kelurahan Maridan.

Setelah itu, rombongan menuju areal PT ICTI Hutani Manunggal di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.

Di lokasi ini rombongan sempat menaiki menara Sudarmono di perbukitan tengah hutan di Kelurahan Pemaluan.

Menara setinggi 20 meter itu di bangun pada 1995 untuk memantau titik api (fire tower).

Rombongan juga mengunjungi pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kabupaten PPU dan Kota Balikpapan.

Tol laut ini menjadi salah satu infrastruktur pendukung utama ibu kota negara.