Salin Artikel

Demo di Makassar: Mahasiswa Tutup Jalan, Polisi Ajak Shalat Berjemaah

Aksi dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, dimana mahasiswa Universitas Negeri Makassar lebih dulu menduduki jalan depan kantor DPRD Sulsel tersebut. 

Lalu siang hingga sore hari berturut-turut mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia, Universitas Hasanuddin dan sejumlah kampus di Makassar turut bergabung. 

Berbeda dengan aksi unjuk rasa sebelumnya, hingga Magrib menjelang, tak ada chaos yang terjadi antara polisi dengan para pengunjuk rasa.

Mahasiswa hanya membakar ban dan duduk di kedua ruas jalan Urip Sumoharjo. 

Bahkan saat azan Maghrib berkumandang, seorang polisi bernama Jayadi lalu berteriak melalui speaker untuk mengajak mahasiswa salat magrib bersama. 

Jayadi memasuki kerumunan mahasiswa dan mengingatkan agar mahasiswa yang muslim tidak meninggalkan ibadah salat. 

"Mari kita sama-sama salat. Berwudu seadanya. Jangan sampai teman-teman meninggalkan salat," kata polisi tersebut. 

Dikawal 2.000 aparat

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengatakan bahwa sebanyak dua ribu aparat kepolisian yang mengawal aksi mahasiswa maupun warga yang disebar di beberapa titik di kota Makassar. 

Wahyu mengimbau para mahasiswa dan warga sipil yang berunjuk rasa untuk tetap melakukan aksi damai dan tidak merusak fasilitas umum. 

"Saya imbau mari kita jaga kota Makassar. Kota Makassar ini milik kita. Sampaikan aspirasi dengan baik kita kawal," kata Wahyu. 

"Jadi antara kami dengan rekan-rekan mahasiswa ayo kita jaga jangab mudaj terprovokasi. Salurkanlah dengan bijak tanpa harus mengorbankan masyarakat lain," pungkasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/09/30/21211101/demo-di-makassar-mahasiswa-tutup-jalan-polisi-ajak-shalat-berjemaah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke