Salin Artikel

7 Fakta Baru Kerusuhan Wamena, 30 Orang Tewas hingga Dalang Kerusuhan Ditangkap

KOMPAS.com - Pasca-kerusuhan di Wamena, ribuan warga memadati kompleks Pangkalan AU Manuhiua, Detasemen Wamena, pada Rabu (25/9/2019).

Hal itu dilakukan karena warga masih merasa terancam pasca-kerusuhan pada hari Senin (23/9/2019) lalu. Warga berharap dapat meninggalkan Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Sementara itu, menurut catatan polisi, massa kerusuhan di Wamena membakar 5 perkantoran, 80 mobil, 30 motor dan 150 ruko.

Hingga Selasa (24/9/2019) malam, total 28 jenazah telah ditemukan dan 70 orang luka-luka. Selain itu, sekitar 5.000 warga mengungsi di 4 titik pengungsian.

Berikut ini fakta terbaru pasca-kerusuhan di Wamena:

D Sibuea, salah seorang korban yang rumah serta harta bendanya hangus terbakar, mengungkapkan, saat ini dirinya berada di pangkalan TNI AU, untuk mengantre tiket penerbangan pesawat Hercules.

“Saya ingin segera pulang ke kampung halaman. Di sini nyawa kami sangat terancam. Rumah saya dibakar, kios-kios dibakar, bahkan kantor pemerintahan juga mereka bakar,” ungkap wanita asal Sumatra Utara itu.

Sibuea menerangkan, peristiwa ini membuatnya sangat trauma, apalagi tak ada satu pun harta bendanya yang bisa diselamatkan, selain pakaian yang dikenakannya.

“Saya hanya berhasil menyelamatkan KTP dan Ijazah. Saya harapkan dari pemerintahan membantu kami menyediakan penerbangan,” kata dia, yang sudah 4 tahun berada di Jayawijaya.

Seorang warga asal Surabaya, Agus, mengatakan, sudah seharian di bandara dengan harapan bisa keluar dari daerah Wamena.

“Saya ingin pulang kampung. Saya masih trauma. Rumah kontrakan saya hangus dibakar. Tak ada lagi harta benda yang ku miliki,” kata dia.

Agus bercerita tidak tau lagi harus berbuat apa, selain ingin keluar dari daerah yang membuatnya saat ini trauma.

“Trauma Mas. Nyawa saya juga hampir hilang. Semoga pemerintah menyiapkan penerbangan untuk kami yang menjadi korban,” kata dia.

Gubernur Papua Lukas Enembe yang pada Rabu (25/9/2019) menemui para pengungsi meminta mereka untuk menghilangkan rasa takut dan kembali ke rumahnya masing-masing.

"Kami harap mereka ibu-ibu yang sakit dan anak-anak boleh mengungsi, tapi yang lain kita tidak boleh mengungsi dan takut. Kita ini Indonesia, berada di wilayah Republik Indonesia," tutur dia.

Namun, Lukas juga menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan mengakomodir kebutuhan warga selama mereka masih mengungsi.

Bagi korban yang kehilangan tempat tinggal, Lukas memastikan Pemprov Papua akan memberikan bantuan.

"Kami akan bantu mereka yang rumahnya terbakar, namun kami menunggu pendataan termasuk pembangunan kantor pemerintah," kata dia.

Hingga Rabu (25/9/2019) malam, korban tewas dalam kerusuhan Wamena bertambah menjadi 30 orang. Gubernur Papua menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa itu.

"Pemerintah Papua dan masyarakat Papua mengucapkan bela sungkawa atas kejadian yang terjadi pada hari Senin (23/9/2019)," ujar Lukas setelah mengunjungi para korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).

Ia menyesalkan kerusuhan Wamena terjadi dengan menggunakan siswa SMA yang seharusnya tengah mengikuti ujian tengah semester.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau seluruh warga Sumbar yang ada di kampung halaman maupun di perantauan agar tetap tenang menyikapi insiden di Wamena, Papua.

Seperti diketahui, kerusuhan Wamena menewaskan 9 warga yang berasal dari Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

"Kita minta warga Sumbar yang ada di kampung halaman maupun di perantauan agar tetap tenang menyikapi insiden di Wamena, Papua," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (24/9/2019).

Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin (23/9/2019), mengakibatkan kerugian material yang belum dapat ditaksir nominalnya.

Kerugian tersebut dikarenakan massa melakukan perusakan dan pembakaran terhadap bangunan dan kendaraan bermotor.

"Total yang dibakar adalah 5 perkantoran, 80 mobil, 30 motor dan 150 ruko," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, di Jayapura, Rabu (25/9/2019).

Ketujuh dalang kerusuhan Wamena berhasil diamankan polisi. Saat ini para tersangka sedang menjalani pemeriksaan intensif.

"Ketujuh pelaku saat ini masih kami periksa secara intensif, guna kepentingan penyelidikan," kata Toni, Rabu (25/9/2019).

Diketahui, kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan 70 orang luka-luka, serta kantor bupati dan kantor pemerintahan lainnya, pusat perekonomian dan rumah warga dibakar.

Sumber: KOMPAS.com (John Roy Purba, Perdana Putra, Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/26/05330041/7-fakta-baru-kerusuhan-wamena-30-orang-tewas-hingga-dalang-kerusuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke