Salin Artikel

Bus yang Angkut Ratusan Mahasiswa Semarang Menuju Jakarta Dicegat Polisi, Ini Penjelasannya

Rombongan mahasiswa tersebut hendak mengikuti seruan aksi nasional bersama massa mahasiswa lainnya di depan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Namun di tengah perjalanan, rombongan dihadang oleh polisi saat akan melewati jalan tol Brebes.

"Jalur tol Brebes dijaga ketat pihak kepolisian. Akhirnya kami tidak memilih jalur tol sebab penjagaan yang cukup ketat. Ketika sampai di Brebes tepat di depan Polres Brebes, ternyata kami diberhentikan. Razia yang tidak lazim sebab kami mendapati beberapa kejanggalan," ujar Presiden Mahasiswa Unnes Saiful Muhjab, Selasa.

Rombongan mahasiswa dipaksa berhenti lantaran bus dikenai tilang. Dari lima bus yang mereka tumpangi, dua bus kena tilang.

Alasannya, sopir bus tidak memiliki SIM dan STNK yang lengkap.

"Padahal jelas massa aksi ada yang mendengar percakapan para sopir yang menyatakan surat-suratnya lengkap. Akhirnya tanpa kejelasan massa sekitar 250 orang terlunta-lunta tanpa adanya kejelasan dari biro bus. Setelah kami tekan, ternyata mereka mengaku dapat intimidasi dari aparat kepolisian untuk tidak membawa kami ke Jakarta," ujar dia.


Setelah melewati perdebatan cukup panjang dengan aparat Polres Brebes dan pengelola bus, akhirnya mereka membatalkan berangkat menuju Jakarta memakai jasa bus tersebut.

Mahasiswa menaiki bus yang didatangkan dari biro daerah Brebes untuk mengangkut 250 mahasiswa.

"Enggak lama kurang lebih setengah jam kami mendapatkan bus baru dari biro daerah Brebes dan baru bisa berjalan pagi tadi jam 09.11. Di tengah kepanikan dan intimidasi aparat, akhirnya kami melanjutkan setelah dicegat di Polres Brebes tanpa kejelasan dari mulai jam 03.45 pagi sampai jam 09.00," kata dia.

Namun, ketika perjalanan menuju Jakarta dan bus sudah sampai di Tol Kranji Ciledug, pengelola bus ditekan lagi dan diancam akan dibekukan oleh kepolisian.

Menurut keterangan, mereka ditekan oleh Polres Brebes, Slawi dan Tegal.

"Massa yang di bus mulai geram dan di dalam bus terjadi kericuhan sampai akhirnya kita meminta berhenti atau menepi di rest area Tol Ciledug. Massa sempat ricuh dan meminta keterangan dari pihak sopir sampai akhirnya pihak sopir menyepakati untuk kembali meneruskan perjalanan sebab memang secara administratif kami sudah melunasi bahkan ada bukti pelunasan biro busnya," ujar dia.

Saat ini rombongan mahasiswa telah melanjutkan perjalanan menuju ke Senayan Jakarta untuk bergabung menyuarakan aspirasinya dengan Aliansi Mahasiswa Indonesia di depan Gedung DPR RI.


Penjelasan polisi

Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono menegaskan, pihaknya hanya melakukan rutinitas pemeriksaan kendaraan yang melintas di wilayah hukumnya di Jalan Nasional Pantura Brebes, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Aris menepis beredarnya isu dugaan intimidasi yang dilakukan pihak kepolisian kepada dua bus yang membawa rombongan mahasiswa dari Semarang menuju Jakarta untuk melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPR RI, Selasa (24/9/2019).

"Itu rutinitas kegiatan, tidak hanya dua bus yang ditilang, namun ada kendaraan lain. Dua bus itu ditilang karena tidak bisa menunjukkan STNK, maka disita itu waktu subuh dibawa ke Mapolres," kata Aris, saat dihubungi.

Ia menyebutkan, dari lima bus yang membawa rombongan mahasiswa, hanya ada dua bus yang tidak bisa menunjukkan STNK.

Dua bus yang ditilang dibawa ke depan mapolres, sementara tiga lainnya dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan.

Hanya saja, waktu itu mahasiswa memilih menunggu datangnya bus pengganti untuk bisa berangkat bersama-sama menuju Jakarta.

Kedatangan mahasiswa ke DPR untuk menolak UU KPK, RUU KUHP, dan beberapa kebijakan lain yang dianggap merugikan.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/24/17344491/bus-yang-angkut-ratusan-mahasiswa-semarang-menuju-jakarta-dicegat-polisi-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke