Salin Artikel

Gubernur NTT Tetap Tutup Pulau Komodo, Tolak Hasil Kajian Tim Terpadu

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, tetap bersikeras untuk menutup Pulau Komodo di kawasan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat.

Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, Gubernur Viktor menolak rekomendasi hasil kajian tim terpadu yang dibentuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Hasil kajian tim terpadu, satu di antaranya yakni tidak perlu dilakukan penutupan Pulau Komodo dan tidak dilakukan relokasi terhadap warga Pulau Komodo.

"Kajian tim terpadu ini dilakukan secara sepihak dan penilaian sepintas oleh tim dari Jakarta dan Bogor. Karena itu, Bapak Gubernur tetap komitmen untuk menutup Pulau Komodo," kata Marius, kepada sejumlah wartawan, di Kupang, Selasa (24/9/2019).

Marius menyebut, tim terpadu yang datang ke NTT dan Taman Nasional Komofo, sengaja tidak mau bertemu dengan Gubernur NTT.

Padahal, jika bertemu gubernur, tim terpadu akan menangkap esensi yang jelas tentang penutupan Pulau Komodo itu.

Tim terpadu ini juga, kata Marius, lebih banyak dipengaruhi oleh situasi di lapangan, tanpa berkoordinasi dengan pihaknya.

"Yang dipikirkan pemerintah NTT untuk Pulau Komodo itu bukan jangka pendek, tapi jangka panjang 50 atau 100 tahun mendatang," ujar dia.

Selain konservasi, pemerintah NTT juga akan melakukan relokasi penduduk Pulau Komodo ke Pulau Rinca, sebelum terjadinya ledakan penduduk yang tentu akan mengganggu satwa komodo.

Pemerintah juga akan menyiapkan rumah, listrik, dan air bagi penduduk Pulau Komodo yang akan direlokasi.

"Pemprov NTT, tetap melakukan konservasi dan menutup Pulau Komodo, agar ciptaaan Tuhan ini bisa dinikmati sepanjang masa, oleh generasi penerus kita," ujar Marius.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/24/15561731/gubernur-ntt-tetap-tutup-pulau-komodo-tolak-hasil-kajian-tim-terpadu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke