Salin Artikel

Terjadi Lagi, Belasan Santri Putri Diduga Korban Pencabulan Pimpinan Pesantren

Awalnya hanya 5 orang yang berani melaporkan kasus ini kepada orangtua mereka.

Para orangtua kemudian melaporkan dugaan pencabulan pimpinan pesantren ke kantor polisi pada 22 Agustus 2019.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan lima santri tersebut, terbongkar adanya korban lain, bahkan mencapai belasan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Boalemo Iptu R Lahmudin mengatakan, diduga masih ada korban lain yang belum melapor ke kepolisian.

Pimpinan pondok pesantren yang berinisial T tersebut diduga melakukan aksi pada 18 Agustus 2019 saat tengah malam.

Menurut polisi, awalnya T mendengar suara ribut-ribut di asrama putri, padahal saat itu sudah masuk jam istirahat.

T mencurigai ada laki-laki di dalam kamar. Selanjutnya, pada saat itu juga setiap santri putri dipanggil ke ruangan untuk ditanyai pengalaman pribadi saat pacaran.

“Karena ada dugaan dari T di kamar terdapat lelaki, satu per satu santri dipanggil, ditanyai apakah pernah pacaran, apakah pernah dipegang-pegang oleh pacarnya, sambil T memegang bagian tubuh santrinya,” kata Lahmudin, Jumat (13/9/2019).

Atas laporan para santri putri ini, T kemudian digelandang ke Mapolres Boalemo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Lima orangtua santriwati langsung mendatangi Polres Boalemo untuk melaporkan kasus dugaan pencabulan tersebut. Kami masih menunggu korban lain untuk melapor agar segera ditindaklanjuti," ujar Lahmudin.

Sebelumnya, kasus serupa terjadi di sebuah pesantren di Lhokseumawe, Aceh.

Pelaku pencabulan diduga pimpinan dan guru di pesantren tersebut.

Santri yang menjadi korban pencabulan dan pelecehan seksual juga mencapai belasan.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/13/17333071/terjadi-lagi-belasan-santri-putri-diduga-korban-pencabulan-pimpinan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke