Namun, papan informasi kualitas udara atau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 'sakit' atau tak berfungsi.
Papan ISPU yang rusak itu terpasang di depan Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregeon (P3E) Sumatera di pinggir Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Pantauan Kompas.com, Senin (9/9/2019) malam pukul 20.00 WIB, papan ISPU tersebut mati.
Hal ini membuat warga kesulitan untuk mengetahui kualitas udara di sekitar wilayah Kecamatan Tampan.
Sementara kabut asap juga cukup pekat pada malam hari.
Jeni (20) salah seorang wara Kecamatan Tampan yang sedang melintas di Jalan HR Soebrantas, mengaku kecewa dengan rusaknya alat ISPU tersebut.
"Kami sangat kecewa, karena kami perlu informasi udara di Pekanbaru yang sedang berkabut asap. Jadi kami kurang mengetahui informasi kualitas udara yang lebih akurat," akui Jeni saat diwawancarai Kompas.com, Senin (9/9/2019).
Untuk itu, mahasiswi ini berharap agar pemerintah segera memperbaiki alat ISPU yang 'sakit' itu.
"Saya harap segera perbarui lagi, supaya kami lebih tahu informasi kualitas udara di Pekanbaru," harapnya.
Kondisi udara buruk, warga sesak napas
Dia menyebut, akibat kabut asap karhutla, kondisi udara di Pekanbaru semakin memburuk.
Bahkan, Jeni mengaku sudah merasakan dampaknya.
"Makin hari ke hari makin buruk kualitas udaranya. Pernapasan saya terganggu," akuinya.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregeon (P3E) Sumatera Amral saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/9/2019), membenarkan papan ISPU tersebut sedang rusak.
"Memang tiga hari belakangan ini datanya tidak muncul. Tapi saya udah hubungi teman-teman di Jakarta karena servernya ada disana," kata Amral.
https://regional.kompas.com/read/2019/09/10/09145191/kabut-asap-kian-pekat-di-pekanbaru-papan-ispu-malah-rusak