Salin Artikel

Setahun Pimpin Sulsel, Ini Evaluasi dan PR Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman

MAKASSAR, KOMPAS.com - Setelah mengklaim beberapa capaian usai memasuki setahun roda pemerintahannya di Sulawesi Selatan, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman mengakui masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengelola salah satu provinsi terkaya di Pulau Celebes ini. 

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengklaim telah melakukan beberapa evaluasi dari hasil pencapaian pemerintahannya selama setahun.

Menurut dia, masih banyak program yang akan dimaksimalkan pihaknya yang bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Selatan. 

"Kami masih ingin mengejar beberapa aset yang tercatat tapi masih dalam masalah, menggenjot pendapatan, perampingan nomenklatur anggaran fokus prioritas visi misi, perijinan/keramahan investasi, serta beberapa program seperti SDM, reformasi birokrasi dan lainnya yang segaris kebijakan Bapak Presiden RPJMN 2020-2024," kata Andi Sudirman, kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2019) lalu. 

Senada dengan wakilnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, kedepannya, pihaknya tak ingin terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ia mengatakan, untuk menstabilkan kondisi perekonomian di Sulsel, ia bakal memaksimalkan dunia usaha. 

Dengan mendukung penuh dunia usaha, lanjut dia, daerah Sulawesi Selatan terutama kegiatan perekonomian daerah itu bakal terus berjalan.

Maka dari itu, ia berusaha menciptakan regulasi-regulasi yang meringankan pengusaha, terutama investor dari luar Sulawesi Selatan, agar datang berinvestasi di provinsi yang dipimpinnya. 

"Kemarin kan kita sudah melakukan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha besar di Jakarta, semua mencitrakan positif," ujar mantan bupati Bantaeng ini. 

Selain itu, guru besar Universitas Hasanuddin ini juga masih percaya kondisi ekonomi di Sulawesi Selatan masih akan stabil karena daerah ini masih surplus listrik.

Keunggulan lainnya ialah Sulawesi Selatan punya direct call atau ekspor langsung dan sumber daya alamnya terutama mineral. 

"Nah, saya kira siklus rantai ini akan bekerja dengan baik," ucap dia.

Evaluasi gaya kepemimpinan

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar Andi Luhur Priyanto mengatakan, ada beberapa hal dari pemerintahan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman yang perlu dievaluasi. 

Menurut dia, gaya kepemimpinan teknokratis yang dimiliki Nurdin Abdullah harus mulai dipadukan dengan model populis-demokratis. 

"Tidak semua masalah pemerintahan ada solusi teknokratisnya," ucap Luhur.

Selain itu, Priyanto juga menyarankan Nurdin Abdullah harus memperbaiki komunikasi internal di pemerintahan. Misalnya, hubungan gubernur dan wakil gubernur harus bersifat proporsional dan sesuai tupoksi. 

Luhur berpendapat, Nurdin Abdullah seharusnya punya kemampuan empati dan menerima masukan untuk eksekusi program.

Selain itu, Nurdin Abdullah tidak lagi harus mengandalkan tim-tim politik untuk komunikasi publik melainkan mengembalikan fungsi humas pemprov untuk melakukan hal itu. 

"Komunikasi politik secara eksternal dengan institusi DPRD dan partai politik juga harus lebih baik. Saluran komunikasi yang melembaga dioptimalkan dan tidak berdasar by momentum yang bersifat vested-interest," ujar dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini. 

https://regional.kompas.com/read/2019/09/09/19110231/setahun-pimpin-sulsel-ini-evaluasi-dan-pr-nurdin-abdullah-andi-sudirman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke