Salin Artikel

Misteri 10 Hari Hilangnya Kapal Kargo MV Nur Allya di Perairan Maluku

Kapal berbendera Indonesia itu sebelumnya berlayar dari Pulau Weda, Maluku Utara dengan tujuan Sulawesi Tenggara.

Kapal besar tersebut memiliki panjang 189 meter dan lebar 33 meter,

Pada hari Minggu (25/8/2019), kapal kargo yang bermuatan nikel tersebut kemudian dilaporkan hilang

Pencarian kapal yang mengangkut 25 penumpang termasuk ABK dan nahkoda, melibatkan tim SAR gabungan dari Basarnas Ternate, Direktorat Komunikasi Basarnas Pusat, Direktorat Polairud Polda Maluku Utara, perusahaan pemilik kapal, dan Bakamla Pusat.

Sepekan sejak kapal kargo tersebut hilang kontak, Kepala Basarnas Ternate Muhamad Arafa mengeluarkan pernyataan bahwa area pencarian dipusatkan di perairan Maluku Utara yang menjadi titik koordinat awal kapal tersebut terpantau.

“Pagi tadi kami kembali melakukan pencarian dengan menggunakan Kapal KNK 237 Pandu Deawanta milik Basarnas Ternate bersama tim gabungan. Bakamla Pusat kuga ikut mencari dengan KN Ular,” kata Arafa kepada Kompas.com saat dikofirmasi via telepon seluler, Selasa (27/8/2019).

ia juga mengatakan seminggu sejak kontak terakhir, saluran komunikasi dengan kapal tersebut tidak dapat dilakukan karena sistem GPS tracing, radio komunikasi, dan telepon satelit yang berada di kapal kargo tersebut tidak lagi berfungsi.

Saat itu Arafa mengatakan bahwa kemungkinan kapal tersebut tenggelam sangat tipis karena jika kapal tenggelam, maka barang dari kapal yang akan terapung di laut.

“Kalau tenggelam harusnya ada barang-barang yang terapung di laut, tapi tidak ditemukan apa-apa. Kemarin kami juga melakukan pemantauan dari udara bersama perwakilan perusahan, tapi tidak menemukan apa-apa,” ungkapnya.

Termasuk juga menyisir jalur pelayaran kapal di perairan Poge Sanana, Taliabo, dan perairan Morosi.

Pencarian juga dilakukan melalui udara. Tercatat tim gabungan sudah dua kali melakukan pencarin lewat udara menggunakan pesawat terbang Jenis Casena milik perusahan penerbangan Susi Air.

“Pencarian lewat udara masih nihil. Ini sudah dua kali pencarian dengan menggunakan pesawat. Tadi juga pencarian dengan KN Ular di peraiaran Pulau Buru tapi juga masih nihil,” kata Kepala Basarnas Ternate, Muhamad Arafa saat dihubungi dari Ambon, Kamis (29/8/2019) malam.

Ia juga mengatakan dengan ukuran yang cukup besar, seharusnya kapal tersebut terpantau dari udara.

“Kapal sepanjang 189 meter itu besar harusnya terpantau, sudah cari lewat udara juga tapi tidak ketemu,” katanya heran.

Misteri keberadaan kapal kargo MV Nur Allya sedikit terkuak saat tim SAR menemukan tumpahan minyak dan juga sekoci dari kapal yang sedang mengangkat nike tersebut.

Tumpahan minyak itu ditemukan di bagian selatan perairan Pulau Obi, Maluku Utara pada Jumat (30/8/2019).

“Tadi juga operasi pemantauan lewat udara dilakukan oleh TNI AL, kita berharap kerja yang sudah sangat maksimal ini dapat membuahkan hasil,” kata Arafa.

“Kondisi gelombang hanya 1-2 meter saat itu. Setahun lalu kami juga mencari KM Kairos yang hilang tanpa jejak dengan 18 orang penumpang, sampai saat ini juga tidak ditemukan, kami berharap 25 penumpang kapal MV Nur Allya ini bisa ditemukan,” ungkapnya.

Terkait dugaan sabotase, Muslimin mengatakan kemungkinan tersebut kecil. Ia menduga kapal tersebut tenggelam karena telah ditemukan lifeboat dan tumpahan minyak.

"tapi kami mau bilang tenggelam bisa iya tapi kita belum temukan korban,” ungkapnya.

Sementara itu saat disinggung soal upaya sabotase, Kepala Basarnas Ternate Muhamad Arafa mengatakan jika hal tersebut terjadi harusnya kapal tetap dapat ditemukan dalam operasi pencarian.

Faktanya meski pencarian telah dilakukan melalui laut dan pemantauan udara, namun kapal itu tidak juga di temukan keberadaannya.

Pencarian kapal karrgo MV Nur Allya seharusnya berakhir hari ini, Minggu (1/9/2019. Namun setelah penemuan tumpahan minyak tersebut, pencarian akan diperpanjang hingga Rabu (4/8/2019)

“Jadi kita perpanjang lagi operasi pencarian hingga Rabu pekan depan. Kita berharap agar 25 ABK bisa ditemukan,” jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Rahmat Rahman Patty)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/01/09320041/misteri-10-hari-hilangnya-kapal-kargo-mv-nur-allya-di-perairan-maluku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke