Salin Artikel

Duduk Perkara Demo Jayapura, Libatkan Ribuan Pengunjuk Rasa hingga Warga Mengungsi ke Markas TNI

Aksi demo serupa juga pernah digelar pada 19 Agustus 2019.

Massa berasal dari Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3, dan wilayah Kota Jayapura serta perwakilan dari mahasiswa.

Pantau Kompas.com, kerusuhan bermula saat ribuan pengunjuk rasa melakukan long march dari Abepura menuju Kantor DPRD Papua dan Kantor Gubernur Papua yang ada di Kota Jayapura pada Kamis pagi.

Namun sebelum pengunjuk rasa melakukan orasi, situasi mulai memanas.

Sebelumnya saat demo di Expo Waena, massa sempat melempar batu ke arah mobil dinas Komandan Kodim 1701/Jayapura.

Saat kerusuhan, massa membakar Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) dan menjebol Lembaga Permasyarakatan Abepura. Diduga ada beberapa narapidana yang melarikan diri.

Selain itu, massa juga merusak pertokoan di Abepura serta membakar pertokoan di kawasan Entrop, Jayapura termasuk membakar mobil dan perkantoran di Kota Jayapura.

Massa yang sudah berhasil masuk ke Kota Jayapura juga membakar Kantor Grapari Telkomsel yang berada di sebelah Kantor Pos Jayapura, serta SPBU yang berjejer di samping kantor BTN di Jalan Koti, Jayapura.

Setidaknya ada 20 titik api membumbung ke langit Jayapura.

Selain itu massa yang terus berupaya menuju Kantor Gubernur di Jalan Soa Siu, dihalau polisi menggunakan meriam air.

Saat melintas di depan Markas Polda Papua, massa berhamburan ke arah Jalan Percetakan.

Polisi yang dibantu TNI menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa yang bertindak anarkis.

Selain itu, aparat keamanan juga memasang kawat berduri di objek-objek vital di sepanjang jalan dari Kota Abepura ke Jayapura, Papua, yang di lewati para peserta demonstrasi yang berlangsung sejak Kamis pagi.

Pihak Kodam juga menyiapkan dua SSK guna membantu polisi menghadapi para pengunjuk rasa.

Laporan wartawan Kompas.com Dhias Suwandi, terdengar suara tembakan dan gas air mata. Massa yang sebelumnya terkonsentrasi di Jalan Sam Ratulangi mulai bergerak mundur.

Situasi Kota Jayapura, Papua, pada Kamis pukul 18.30 WIT berangsur kondusif.

Sekitar pukul 18.00 WIT, massa mulai membubarkan diri setelah dipukul mundur oleh aparat gabungan TNI dan Polri dengan menggunakan gas air mata.

Dari pantauan di lapangan, massa sebagian masih menduduki Kantor Gubernur Dok II Jayapura dan sisanya berkeliaran di jalan.

Aparat gabungan TNI dan Polri juga masih berjaga di lokasi kerusuhan..

Polri telah mengirim personelnya sebanyak 4 satuan setingkat kompi (SSK) untuk mempertebal pengamanan di wilayah Jayapura, Papua.

"4 SSK atau 400 personel ke Jayapura dari Korps Brimob," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Kamis (29/8/2019).

Personel Brimob yang dikirim ke Papua itu berasal dari satuan di Brimob Polda Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Pemadaman listrik juga terjadi jalan utama penghubung Abepura-Kota Jayapura. Jalanan terlihat sepi dan masyarakay terlihat berjaga-jaga.

PT PLN Unit Wilayah Papua dan Papua Barat terpaksa memadamkan listrik, Kamis (29/8/2019) karena ada kabel yang terbakar sata kerusuhan.

"Untuk saat ini wilayah Kota Jayapura dipadamkan karena kabel ada yang terbakar seperti di Kantor Telkomsel dan lainnya," kata Juru Bicara PT PLN Unit Wilayah Papua dan Papua Barat, Septian Pudjiyanto.

Seperti dilansir dari Antara, pemadaman ini harus dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga kondisi dapat segera kondusif.

Selain listrik, akses komunikasi menggunakan telepon dan pesan singkat juga tidak bisa digunakan di wilayah tersebut.

Ribuan warga memilih meminta perlindungan dengan mengungsi ke Markas TNI AL, di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.

Ribuan warga yang mengungsi ke instalasi militer Markas TNI Angkatan Laut Hamadi didominasi perempuan dan anak-anak.

Mereka ketakutan karena massa masih bertahan di halaman kantor Gubernur dan khawatir ada kerusuhan susulan.

"Kondisi kami lagi trauma. Kami takut kalau massa balik dan melakukan pengerusakan dan penjarahan, hingga pembakaran. Itu yang buat kami mengungsi," kata Jojo, yang memilih berjaga di Jalan Raya Entrop.

"Kita pria berjaga-jaga. Karena ini bukan lagi menyampaikan aspirasi. Mereka merusak dan membakar, bahkan melakukan penjarahan. Jadi kami bersatu," katanya.

Dari pantauan Kompas.com, massa pendemo hingga malam hari masih bertahan di halaman Kantor Gubernur Jalan Soa Siu Dok 2, Distrik Jayapura Utara.

SUMBER: KOMPAS.com (Dhias Suwandi, John Roy Purba, Michael Hangga Wismabrata, Candra Setia Budi, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/30/06270061/duduk-perkara-demo-jayapura-libatkan-ribuan-pengunjuk-rasa-hingga-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke