Salin Artikel

Korban Ayah dan Anak Dibakar di Sukabumi Diberi Obat Tidur Sebelum Dibunuh

Tim gabungan Ditreskrimum Polda Jabar dan Polres Sukabumi berhasil menangkap otak pelaku pembunuhan korban  Edi Chandra Purnama dan Adi Pradana alias Dana (23).

Adapun pelaku yakni AK yang merupakan istri korban Edi yang juga ibu tiri Dana. AK sendiri merupakan ibu kandung KV, tersangka lain.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka, pembunuhan tersebut dilakukan AK dengan menyewa empat pembunuh bayaran berinisial  AG, ada SG, RD dan AL.

Namun pada pelaksanaanya hanya dua eksekutor yang ikut membunuh korban yakni AG dan SG.

Tugas AK: beri obat tidur dosis tinggi

Nasriadi menyebutkan bahwa sebelum dilakukan pembunuhan itu, tersangka AK telah menyiapkan obat tidur dosis tinggi untuk melumpuhkan kedua korban.

"Tersangka AK ini sudah membeli obat tidur sebanyak satu lempeng artinya sebanyak 10 butir, seharusnya normalnya satu butir ini 10," kata Nasriadi usai rilis pembunuhan ayah dan anak di Mapolda Jabar, Kamis (29/8/2019).

Lebih lanjut, obat tidur dosis tinggi itu kemudian dibuat bubuk dan dimasukan ke dalam dua jus yang sengaja dibeli pelaku untuk suami dan anak tirinya.

"Membeli tiga jus, jus pertama untuk dia supaya tidak ada kecurigaan dengan suaminya, jus kedua untuk (korban) suaminya dan jus ketiga disiapkan untuk (korban) Dana yang ditempatkan di kulkas yang biasa mereka minum jus," kata Nasriadi.

Setibanya di rumah, tersangka AK bertindak normal seperti biasa, ia mengobrol bersama suaminya, sedang dua eksekutor bersembunyi di bagasi.

AK kemudian memberikan jus yang telah ditaburi obat penenang itu kepada suaminya. Setelah korban dipastikan tidur, AK kemudian memanggil eksekutor untuk menghabisi nyawa suaminya.

"Ketika dipastikan pulas baru dipanggil eksekutor di bagasi dan di eksekusi dengan cara membekap mulut si korban dengan handuk yang sudah dibasahi alkohol 80 persen," katanya.

Korban Edi pun tak bernyawa, jasadnya kemudian dibawa ke lantai atas. Tak lama, tersangka KV kemudian datang.

Korban Dana sempat melawan,  tewas dipukul

Menurut Nasriadi, KV bertugas untuk memantau korban Dana setelah meminum-minuman tersebut.

"Lalu Kevin (KV) mengajak Dana untuk main game atau ngobrol seperti ada miras, dan (korban) Dana tertidur. Setelah dipastikan, baru Kevin memanggil ibunya dan dua eksekutor tersebut untuk mengeksekusi Dana," katanya.

Namun pada saat akan dieksekusi, Dana sempat berontak dan terjadi perlawanan.

 "Sehingga Dana agak dipukul dadanya sehingga ada ceceran darah di sprei. Setelah dipastikan meninggal baru dibawa dari atas ke bawah disatukan dengan mayat korban Edi,"  katanya. 

AK dan anaknya KV kemudian membersihkan darah di sprei tersebut dengan bahan kimia. 

Seperti diketahui, korban ayah dan anak ini kemudian dibawa Cidahu, Sukabumi pada Minggu (25/8/2019) sekira pukul 07.00 Wib.

Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian, dan menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut.

KV bertugas membakar mobil

Mobil berisi dua mayat yang terbakar itu pun diketahui pada Minggu (25/8/2019) di Kampung Cipanengah Bondol, RT 01/04 Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten sukabumi. 

Polisi yang melakukan serangkaian penyelidikan akhirnya berhasil menangkap AK  dan KV di Jakarta, Senin (26/8/2019).

Tersangka KV bahkan masih dirawat di RS Pertamina Jakarta karena luka bakar saat membakar dua jasad korban

Sementara dua eksekutor berinisial SG dan AG berhasil ditangkap tim gabungan Polda Jabar dan Polda Metro Jaya di wilayah Lampung.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/29/15021791/korban-ayah-dan-anak-dibakar-di-sukabumi-diberi-obat-tidur-sebelum-dibunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke