Salin Artikel

Asinnya Industri Garam di Negeri Ini, Harga Terjun Bebas hingga Impor Terlalu Banyak

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau lokasi tambak garam di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), Rabu (21/8/2019).

Dalam kunjungan ke tambak garam itu, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri serta Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Di NTT lahan untuk produski garam yang baru tergarap seluas 10 hektare dari potensi lahan yang tersedia mencapai 600 hektare.

Secara keseluruhan, potensi lahan tambang garam di NTT mencapai 60.000 hektare dan paling sedikit 21.000 hektare dapat direalisasikan dalam waktu 2-3 tahun ke depan, dengan produksi garam mencapai 2,6 juta ton per tahun.

Bahkan di lahan garam Desa Nunkurus sudah masuk investasi sebesar Rp 110 miliar, dan tahun depan ditargetkan bisa tergarap hingga 600 hektare,

Sementara itu pada Rabu (3/4/2019), Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT) Viktor Laiskodat menyebut panas matahari di wilayahnya menjadi berkat luar biasa untuk produksi garam.

Panas matahari membuat garam yang diproduksi di NTT memiliki kualitas yang baik.

"Kalau sinar mataharinya cukup maka kualitas garam yang dihasilkan akan sangat bagus. Sebagai gubernur, saya akan sangat marah, apabila ada masyarakat yang mengeluh karena panas. Panas itu berkat yang luar biasa," ujar Viktor saat berkunjung ke tambak garam yang dikelola oleh PT. Timor Livestock Lestari di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Ia menargetkan agar NTT bisa menyumbang 1 juta metrik ton garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.

Keinginan itu diharapkan bisa terpenuhi karena selama ini secara nasional, Indonesia masih mengimpor 3,7 juta metrik ton garam.

Menurut Viktor, kualitas garam NTT merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Karena NTT punya pantai yang relatif bersih.

Pada 15 Agustus 2019, harga garam menajdi Rp 250 hingga Rp 300 per kilogram. Untuk harga normal biasanya harga jual garam Rp 700 hingga Rp 750 per kilogram

Menurut Raji, petani garam di Desa Krakahan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, untuk bisa meraup untung, harga garam minimal harus di atas Rp 700. Jika di bawah itu, maka para petani garam akan merugi.

"Harga anjlok sejak bulan ini, awal Agustus. Padahal seharusnya ini lagi musim panen," kata dia, Rabu (14/8/2019).

Padahal ada puluhan petani garam yang mengolah lahan seluas 30 hektare di kecamatan tersebut yang mengalami nasib serupa.

Padahal untuk mengelola garam di luas lahan satu hektare, petani membutuhkan modal Rp 20 juta.

Jangankan untung, untuk mengembalikan modal saja tidak cukup.

Sebagian petani garam memilih menjualnya karena didesak kebutuhan dan sebagian lain menyimpannya sementara hingga harga stabil.

Ada beberapa kecamatan di Brebes yang terkena imbas anjloknya harga garam seperti Kecamatan Tanjung, Wanasari, Brebes, dan beberapa desa di Kecamatan Losari.

Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Garam Desa SawojajarArif Ghoni mengungkapkan, anjloknya harga garam terjadi sejak Juni 2019..

Ia menyakini masuknya garam impor menjadi salah satu penyebab harga garam lokal terjun bebas.

Sementara itu di Karawang, para petani garam di Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran memilih tidak produksi karena tambah garam mereka terpapar tumpahan minyak akibat kebocoran pada anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore Nort West Java (PHE ONWJ).

"Selama seminggu dari tanggal 20 hingga 27 Juli kami tidak panen (garam)," ujar Ketua Koperasi Garam Segarajaya Karawang, Aep Suhardi, saat dihubungi, Senin (29/7/2109).

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, air yang terpapar minyal di lahan mereka langsung dikeluarkan kembali.

Mereka khawatir hal itu akan berpengaruh terhadap garam hasil produksi.

Di Ciparage sendiri, sekitar 40 persen tambak garam yang terdampak.

"Bahan baku garam adalah air laut. Kalau air lautnya terpapar minyak, kami tidak bisa berproduksi," kata dia.

Di kawasan tersebut, dalam sehari satu tambak dapat menghasilkan 100 tom garam.

"Kalau nilainya ya dikalikan Rp 700 per kilogramnya, sekitar Rp 70.000.000," kata dia.

Di Karawang, daerah yang terdapat tambak garam di antaranya di Desa Ciparagejaya Kecamatan Tempuran, Cilamaya Kulon, Cilamaya Wetan, dan Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya.

Sementara yang terdampak di Desa Ciparagejaya dan Desa Tambaksari.

Hal ini dilakukan agar harga garam di tingkat petani tak kembali anjlok.

Deputi bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono mengatakan, dalam Perpres 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, garam menjadi salah satu barang yang dikeluarkan.

Karena itu, HPP garam tidak bisa dijaga oleh pemerintah.

"Yang seharusnya bertanggung jawab mengusulkan garam ke dalam kebutuhan pokok dan barang penting ini adalah adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perdagangan, dengan pertimbangan dari Kementerian Perindustrian dan BPS," terang Agung, Jumat (12/7/2019).

Menurut Agung, dengan dikeluarkannya garam dari barang kebutuhan pokok dan barang penting, tidak berpengaruh besar terhadap inflasi.

Akan tetapi hal tersebut justru mengganggu industri dan garam petani menjadi tak terserap.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, harga garam yang anjlok di pasaran karena faktor impor garam yang berlebihan.

Dengan melimpahnya stok garam dalam negeri, mengakibatkan garam yang diproduksi petani lokal harganya anjlok.

“Persoalan harga jatuh adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya,” ujar Susi di kantornya, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Menurut Susi, jika garam impor yang masuk ke dalam negeri di bawah 3 juta ton, maka harga garam di tingkat petambak tidak akan anjlok seperti saat ini.

“Kalau diatur impornya di bawah 3 juta ton kayak tempo hari kan harga di petani masih bisa Rp 2.000, Rp 1.500. Persoalannya impor terlalu banyak dan itu bocor,” kata Susi.

SUMBER: KOMPAS.com (Farida Farhan, Tresno Setiadi, Sakina Rakhma Diah Setiawan, Akhdi Martin Pratama, Sigiranus Marutho Bere)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/23/07020071/asinnya-industri-garam-di-negeri-ini-harga-terjun-bebas-hingga-impor-terlalu

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke