Salin Artikel

Mengintip Keseruan Kampung Korea Bandung yang Instagramable

Letaknya berada di tengah Kota Bandung, Jawa Barat. Bagi pengunjung yang membawa kendaraan, untuk sementara bisa mengaksesnya lewat Jalan Banten.

Sedangkan, bagi pengunjung yang berjalan kaki, aksesnya bisa lebih leluasa. Selain Jalan Banten, bisa masuk melalui Jalan Ibrahim Adjie.

Begitu masuk ke Kampung Korea, pengunjung akan disuguhkan beberapa bangunan khas Korea.

Mulai dari arsitektur rumah tradisional Korea, hingga berbagai ornamen yang memperkuat kesan negara yang mempopulerkan aliran musik K-Pop tersebut.

Misalnya, lampu, sakura, lukisan dinding, hingga hangeul atau tulisan Korea yang tersebar di beberapa tempat memperlihatkan kesan Korea.

Tak hanya di bangunan tradisional, di area food court, kesan Korea cukup terasa. Mulai dari arsitektur, interior, hingga makanan yang dijual.

Ada ramyeon, kimchi, kimbap, bibimbap, hingga jajanan Korea seperti tteokbokki dan odeng.

Bagi yang tidak cocok dengan makanan Korea, disediakan pula makanan nusantara serta kedai kopi Joh Eun Keopi yang menawarkan beragam kopi unggulan Jabar dengan harga ramah di kantong.

Selain itu, pengunjung bisa mendapatkan produk-produk asli Korea. Terutama bagi penggembar BTS, Exo, Blackpink, dan lainnya, akan mendapatkan merchandise atau pernak-pernik grup kesayangan yang langsung didatangkan dari Korea.

Instagramable

Meski belum sempurna, bangunan serta berbagai ornamen dibuat semenarik mungkin. Hal ini membuat Kampung Korea begitu instagramable.

“Kami juga menyediakan hanbok (pakaian tradisional Korea) Rp 100.000 per jam,” ujar PIC Kampung Korea Bandung Hera Koswara kepada Kompas.com, Rabu (21/8/2019).

Selain mendapatkan hanbok, penyewa akan mendapatkan jasa touch up atau tata rias. Setelah terlihat cantik dengan hanbok, pengunjung bisa berkeliling Kampung Korea dan berfoto seolah berada di Seoul, Korea Selatan.

“Saya suka banget sama Korea Selatan, tapi belum pernah ke sana. Sewa hanbok dan foto di sini saja dulu. Lumayan, mirip sama Korea yang saya lihat di drakor (drama Korea),” ujar Elisa, warga Bandung.

Namun, bagi yang ingin mendapatkan foto dengan suasana berbeda, foto studio bisa menjadi pilihan.

Hera Koswara mengatakan, tempat wisata baru di Bandung ini dibagi menjadi dua area.

Area pertama merepresentasikan perkampungan di Seoul, Korea Selatan. Area kedua menggambarkan street Seoul yang lebih urban, modern, dan industrial.

Hera menjelaskan, pihaknya menggunakan rancang bangun hanok. Hanok merupakan sebutan untuk rumah tradisional Korea, untuk membedakan dengan rumah bergaya Barat.

Rumah tradisional Korea menonjolkan bahan-bahan alami seperti kayu, batu, genting, dan lainnya. Hal itulah yang dituangkan di Kampung Korea.

Kampung Korea, sambung Hera, merupakan gagasan Ridwan Kamil saat menjabat Wali Kota Bandung.

Saat itu, dalam program sister city, Ridwan Kamil meresmikan Little Bandung di Seoul. Kemudian, Ridwan Kamil berinisitif untuk membangun Little Seoul di Bandung yang diberi nama Kampung Korea.

Dalam pengoperasiannya, pihaknya akan dibantu Komunitas Hansamo sebagai pusat kebudayaan. Hansamo didukung langsung oleh Konsulat Korea Selatan, termasuk untuk brosur dan lainnya.

“Nantinya penjelasan soal budaya, berbagai informasi tentang Korea, les bahasa Korea, hingga berbagai event dibantu Hansamo,” ungkapnya.

Bagi yang penasaran dengan Kampung Korea Bandung bisa langsung datang dan gratis masuk. Saat ini pengelola masih melakukan berbagai perbaikan mulai dari audio hingga landscape menjelang soft opening yang masih dirahasiakan.

“Tak perlu uang yang besar. Punya uang Rp 50.000 saja sudah bisa mendapat makanan dan minuman enak hingga jalan-jalan berasa di Korea Selatan,” tutur Hera.

Paling enak datang ke Kampung Korea pada sore hari. Itu mengapa di jam tersebut jumlah kunjungan membludak.

Hingga kini, jumlah pengunjung di hari kerja sekitar 1.000 orang dan 4.000 pengunjung pada akhir pekan.

Jumlah pengunjung diperkirakan semakin tinggi setelah Taman Asia Afrika yang berada satu kawasan dibuka.

“Pengunjung juga dari sekarang sudah bisa melihat air mancur menari di taman itu. Jadwalnya pukul 18.30, 19.30, dan 20.30 WIB. Tapi kalau weekend pertunjukan air mancur menari ditambah sekali pukul 21.30 WIB,” kata Hera.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/21/11063981/mengintip-keseruan-kampung-korea-bandung-yang-instagramable

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke