Salin Artikel

Potensi Pulau Miossu Papua, Habitat Ikan Napoleon hingga Terumbu Karang yang Luar Biasa

Hal tersebut diungkapkan ujar Koordinator tim peneliti Ekspedisi Nusa Manggala Leg 2, Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) I Wayan Eka di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

"Potensi yang dimiliki oleh Pulau Miossu, terdiri dari potensi kelautan dan peninggalan sejarah dimana dominan ditemukan di perairan dangkal," jelas Wayan Eka.

Selain itu, Pulau Miossu juga memiliki hamparan pantai berpasir putih dan bersih dengan perairan yang sangat jernih sehingga terlihat keindahan bawah airnya.

Berdasarkan data citra satelit Planet Scope tahun 2018, luas rataan terumbu di Pulau Miossu adalah 1.530,7 hektare, yang terdiri dari 285,5 hektare zona habitat karang, 221,8 hektare zona habitat lamun, 428,3 hektare tutupan pasir, serta 595,2 hektare tertutupi substrat campuran.

"Luas tersebut belum termasuk potensi perairan laut-dalam di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 717 (Samudera Pasifik)," ujar Wayan.

Ia menjelaskan pada tahun 2017, potensi sub kategori perikanan di pulau tersebut memberikan kontribusi mencapai Rp 4,671 miliar.

Terumbu karang di Pulau Miossu memiliki kondisi yang secara umum cukup baik sampai baik dengan tutupan karang hidup berkisar antara 30-50 persen dengan rekrutmen karang cukup tinggi dan infeksi penyakit rendah.

Yang menarik, di Pulau Miossu terdapat sistem adat penduduk yang sangat melindungi sumber daya alamnya.

"Kami merekomendasikan untuk dibuat wilayah konservasi lautan di sana dengan melibatkan penduduk lokal karena mereka sangat peduli pada alamnya," jelas Wayan.

Selain itu lebih dari 200 jenis karang ditemukan di Pulau Miossu dengan komposisi umum didominasi oleh Genus Porites bercabang, Isopora, Acropora, Pocillopora, Heliopora dan Galaxea, serta komunitas karang lunak.

"Di dalam ekosistem terumbu karangnya pun ditemukan biota yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti kima (Tridacna sp.), siput lola (Tectus miloticus), dan teripang (Holothuroidea sp.)," ujar Wayan.

Bahkan, kata Wayan, dalam satu lokasi di Pulau Miossu, ditemukan kima dengan kepadatan 680 individu per hektare.

Hasil analisis CFDI (Coral Fish Diversity Index) (Allen & Werner, 2002) menunjukkan kondisi ikan terumbu karang yang berada di Pulau Miossu masuk dalam kondisi luar biasa (extraordinary).

Terdapat lebih dari 330 jenis ikan terumbu karang, dengan kepadatan 28.000 individu per hektare yang setara biomassa 5.800 kilogram per hektare.

Sesuai tingkat kelangkaannya, ikan yang ada di pulau tersebut dibagi tiga kategori.

Untuk kategori hampir terancam (near threatened), yakni Blacktip Reef Shark, Chevron butterflyfish, Bluespotted Ribbontail Stingray, Bower’s Parrotfishes, Yellow-tail Parrotfish, Narrow-barred Spanish mackerel, Coral Catshark, Brown-marbled Grouper.

Selanjutnya, ikan dalam kategori rentan (vulnerable), yakni Sicklefin Devil Ray, Green Humphead Parrotfish.

Semantara itu ada satu jenis ikan yang masuk dalam kategori terancam punah (endangered species) yakni Humphead Wrasse atau Ikan Napoleon dengan jumlah yang berlimpah dengan rata-rata kepadatan sebesar 109 individu per hektare.

"Selain ikan, di Pulau Miossu terdapat 20 jenis mangrove, 7 jenis lamun, ada penyu dan dugong juga," ujar Wayan

Sebelumnya diberitakan, 55 orang peneliti dan ilmuwan yang tergabung dalam pusat penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral Triangle Initiative (Coremap-CTI) menelusuri delapan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) di Indonesia.

Selain Pulau Miossu, mereka juga meneliti pulau Yiew, Budd, Fani, Bras dan Fanildo, Liki, Bepondi, serta satu gugusan kepulauan Ayau di kawasan Raja Ampat, Papua dalam suatu kegiatan yang diberi nama Ekspedisi Nusa Manggala.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/15/11241501/potensi-pulau-miossu-papua-habitat-ikan-napoleon-hingga-terumbu-karang-yang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke