Salin Artikel

18 Kecamatan di Cianjur Krisis Air Bersih, BPBD Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Dodi Permadi menyebutkan, dari 14 wilayah kecamatan yang sebelumnya terdata mengalami krisis air bersih, kini telah meluas menjadi 18 kecamatan.

“Dengan kenyataan itu berarti sudah setengahnya wilayah Cianjur ini mengalami kekeringan dan krisis air bersih,” kata Dodi kepada wartawan, belum lama ini.

Status siaga bencana tersebut dikatakannya telah ditetapkan sekaligus ditandatangani plt Bupati Cianjur, Herman Suherman sejak awal bulan ini.

“Mulai berlaku per 1 Agustus kemarin hingga tiga bulan ke depan atau Oktober,” ujarnya.

Dengan demikian,  langkah yang harus dilakukan saat ini tidak lagi soal pendataan dan pencegahan, melainkan sudah harus ke tingkat penanganan.

Pihaknya pun telah berkordinasi dengan instansi-instansi terkait, seperti dengan Dinas Perkimtan, Perumdam dan Dinas Pertanian dalam mengambil langkah-langkah strategis.

“Dari 18 kecamatan itu kita inventarisir langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan, apakah hanya menyalurkan air bersih saja atau perlu adanya pembangunan infrastruktur lain,” sebut Dodi.

Namun begitu, soal pendistribusian atau bantuan air bersih dari tangki ke jerigen-jerigen warga yang selama ini di dilakukan dinilainya kurang efektif.

“Tidak memecahkan masalah jika harus terus dilakukan dengan cara seperti itu,” katanya.

Maka dari itu, ke depan BPBD Cianjur akan menggagas pembuatan bak penampungan air atau semacam toren atau  hydrant di dekat pemukiman warga.

“Jadi, nanti air dari tangki masuk ke sana untuk kemudian disalurkan ke masyarakat. Hemat kami cara itu lebih cepat dan lebiih banyak bisa melayani, karena kalau air dari tangki langsung ke jerigen warga juga  suka banyak yang tercecer (airnya),” ungkapnya.

Di bagian selatan Cianjur, hujan bahkan sudah tidak turun sejak lima bulan terakhir.

Sementara di wilayah Kecamatan Cibeber, sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga terpaksa harus menggali tanah untuk mencari sumber air baru.

Selain membuat kubangan dan cerukan di dasar sungai yang telah mengering, warga juga menggali kolam dan sawah untuk mencari sumber air baru.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman pun telah menyebarkan surat ke seluruh camat agar di wilayah masing-masing segera digelar shalat istisqa untuk meminta hujan.

Di wilayah Kecamatan Campaka Mulya, warga di sana bahkan melaksanakan shalat istisqa di atas bantaran sungai yang sudah mengering.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/14/06313991/18-kecamatan-di-cianjur-krisis-air-bersih-bpbd-tetapkan-status-siaga-darurat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke