Salin Artikel

Viral WNA Lecehkan Tempat Suci di Bali, Air Pelinggih untuk Cuci Alat Vital

DENPASAR, KOMPAS.com - Belum selesai heboh video warga asing mengamuk di jalanan di Bali, kini muncul video dua warga asing yang diduga melakukan pelecehan pada tempat suci di Bali.

Dalam video berdurasi sekitar 10 detik tersebut dua warga negara asing terlihat sedang berada di kawasan Monkey Forest, Ubud, Bali.

Dalam areal tersebut terdapat Pelinggih yang disucikan warga setempat.

Sambil tertawa pria yang ada dalam video tersebut mengambil air dari pancuran pelinggih kemudian digunakan untuk membasuh bokong teman perempuannya.

Setelah melakukan hal itu mereka terlihat tertawa tanpa rasa bersalah sama sekali.

Belakangan diketahui pelaku perempuan adalah Zebina Delozalova sedangkan pria yang bersamanya diketahui bernama Zdenek Slouka. Keduanya berasal dari Republik Ceko.

Dikecam warga Bali

Aksi keduanya viral dan menuai kecaman dari warga Bali dan netizen. Salah satunya datang dari tokoh perempuan Bali Ni Luh Djelantik.

Bahkan melalui akun instagramnya Djelantik mengecam tindakan kedua warga Ceko tersebut.

Dalam akun Instagramnya Luh Jelantik menulis "..Bali tak lagi harus diam. Jemput kedua manusia ini dan juga yang merekam videonya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.."

Pasalnya dalam klarifikasi yang dilakukan keduanya menyebutkan bahwa tidak mengetahui bahwa tempat tersebut adalah tempat suci.

"Kalau mereka baru pertama kali ke Bali dan tidak mengetahui itu tempat suci bisa kita maklumi. Tapi kalau kita dengarkan rekaman di video itu jelas-jelas mereka tahu itu tempat suci, si pengambil gambar menyebut air suci dan meminta untuk menggunakan air suci untuk mencuci alat vital si perempuan," katanya.

Kedua WNA berbohong

Bukti keduanya berbohong dapat dilihat dari postingan di media sosialnya. Di mana keduanya berada sudah cukup lama di Bali.

Tentunya harus paham dengan Bali beserta adat istiadat dan kepercayaannya.

Menurutnya apa yang dilakukan kedua warga Ceko tersebut akan membuat orang tidak respek pada Bali.

Seakan-akan wisatawan bisa berbuat sesuka hati dan mengabaikan nilai-nilai lokal.

Selain itu di masa mendatang perlu filter yang ketat bagi turis yang datang. Bali tidak butuh jumlah yang besar, tapi paling penting kualitas.

"Bali itu cinta damai, tapi kita harus tetap bisa memfilter dan lebih selektif lagi. Kita tak butuh kuantitas, kita butuh mereka yang bisa menghargai Bali," ucap Ni Luh Djelantik. 

https://regional.kompas.com/read/2019/08/12/10565891/viral-wna-lecehkan-tempat-suci-di-bali-air-pelinggih-untuk-cuci-alat-vital

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke