Salin Artikel

Fakta Terbaru Sidang Prada DP, Bawa Koper Besar Usai Mutilasi Pacar hingga Tercium Bau Busuk

KOMPAS.com - Pengadilan Militer I-04 Palembang kembali menggelar sidang ketiga untuk kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan oleh Prada DP terhadap kekasihnya, Fera Oktaria (21), Kamis (8/8/2019).

Dalam sidang tersebut, oditur menghadirkan tiga saksi untuk dimintai keterangan. Seluruh saksi tersebut merupakan pegawai dan pemilik penginapan Sahabat Mulya di Kabupaten Musi Banyuasin, tempat Prada DP mengeksekusi kekasihnya.

Terungkap dalam sidang, Prada DP memesan kamar di penginapan pada Rabu, 8 Mei 2019 sekitar pukul 02.00 WIB, bersama Fera.

Saat itu, Prada DP mengaku sebagai warga Karang Agung dan bernama Doni yang ingin bermalam karena kelelahan.

Berikut fakta terbaru sidang kasus pembunuhan disertai mutialsi yang dilakukan oleh prada DP:

Wiwin Safitri, kasir yang juga anak pemilik penginapan, dalam kesaksiannya mengatakan, pada malam itu ia tak meminta kartu identitas Prada DP karena sudah terlalu malam.

Ia hanya meminta terdakwa untuk mengisi buku tamu.
"Saya yang mencatatnya, namanya Doni pada waktu malam memesan," kata Wiwin.

Setelah memesan kamar, korban Fera Oktaria yang ada di halaman penginapan dipanggil oleh Prada DP untuk masuk. Keduanya lalu menuju kamar 06 yang terletak di lantai dua penginapan.

"Yang perempuan memakai baju hitam, dia (Prada DP) pakai topi. Mereka sewa kamar kipas harganya Rp 150.000," ujarnya.

Wiwin Safitri mengatakan, Prada DP sempat mengaku ingin membantu ibunya pindah saat membawa koper besar. Koper itu dibeli oleh Prada DP pada Rabu, 8 Mei 2019 pagi di salah satu pasar tak jauh dari lokasi penginapan.

Namun, saat hendak masuk ke kamar, ibu dari Wiwin melihat Prada DP datang sembari menenteng koper besar.

"Ibu saya nanya, besar sekali kopernya, Pak, beli berapa? Dia (Prada DP) bilang mau bantu ibunya pindahan dari Lampung, beli Rp 250.000," kata Wiwin saat memberikan keterangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (8/8/2019).

Sementara, saksi ke-11, yakni Nurdin, mengatakan, pagi sebelum Prada DP meninggalkan kamar untuk membeli koper di pasar, ia melihat terdakwa begitu gelisah sembari menghubungi seseorang.

Bahkan, Prada DP pun sempat menanyakan harga sewa speedboat kepadanya.

"Dia nanya, harga sewa speedboat Rp 1,5 juta mahal nggak untuk ke Karang Agung. Saya bilang memang harganya segitu," ujar Nurdin.

Nurdin pun sempat menanyakan pekerjaan Prada DP. Prajurit baru it upun mengaku hanya bekerja sebagai kuli batu koral.

"Waktu saya tanya kerja koralnya daerah mana, dia langsung kabur bawa motor. Sorenya baru pulang dan bertemu ibu saya sambil bawa koper besar," jelasnya.

Namun, pada Jumat, 10 Mei 2019 bau busuk tercium hingga lantai bawah. Nurdin pun curiga dengan Prada DP yang tak kunjung keluar usai membeli koper besar.

Nurdin lalu menghubungi perangkat RT dan RW sekitar untuk memberitahukan kejadian itu kepada polisi. Setelah petugas datang, kamar pun langsung dibuka dengan menggunakan kunci cadangan.

Di sana, rupanya jenazah Fera Oktaria sudah ditemukan membusuk di dalam kasur yang telah dirobek.

"Saya tidak lihat jenazahnya, karena waktu itu polisi ramai sekali. Saya di luar kamar," ujar Nurdin.

Nurdin, membantah keterangan Prada DP yang dituliskan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Dalam BAP, Prada DP mengaku mendapatkan gergaji besi dari gudang penginapan, sebelum memutilasi pacarnya Fera Oktaria (21).

Menurut Nurdin, di dalam gudang tak jauh dari kamar 06, hanya ada alat pel, sapu dan ember. Selama bertugas di penginapan yang dikelola orangtuanya itu, menurut Nurdin, tak ada satupun gergaji yang berada di sana.

"100 persen itu bukan punya kami Pak. Tidak ada gergaji di dalam gudang," kata Nurdin saat memberikan kesaksian di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (8/8/2019).

Menurut Nurdin, penyidik sebelumnya memang sempat menunjukkan gergaji besi yang digunakan oleh Prada DP untuk memotong tubuh pacarnya di dalam kamar mandi penginapan.

Ketika ditunjukkan, Nurdin mengaku tak pernah melihat gergaji itu di penginapan.

"Bentuknya pun itu masih baru Pak, saya benar-benar yakin. Gergajinya tidak pernah ada di gudang," ujar Nurdin.

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/09/06572531/fakta-terbaru-sidang-prada-dp-bawa-koper-besar-usai-mutilasi-pacar-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke