Salin Artikel

Petirtaan Kuno Era Majapahit di Sumberbeji Jombang Didaftarkan Jadi Cagar Budaya

JOMBANG, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mendaftarkan situs petirtaan atau kolam air kuno yang ditemukan di Sumberbeji Jombang, sebagai benda cagar budaya.

Situs tersebut ditemukan di dasar sendang Sumberbeji, Desa Kesamben. Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Pada minggu lalu, BPCB telah melakukan survei penyelamatan situs dan berhasil mengungkap bentuk awal situs sebagai sebuah petirtaan kuno era Majapahit.

Berkas pendaftaran situs petirtaan kuno sebagai benda cagar budaya tersebut disampaikan BPCB Jatim kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jombang, Rabu (7/8/2019).

Penyerahan berkas pendaftaran tersebut disaksikan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, dalam sebuah pertemuan tertutup di ruang swagata yang berada di komplek rumah dinas Bupati Jombang.

"Tadi dalam pertemuan, BPCB Jawa Timur menyerahkan berkas pendaftaran situs Sumberbeji sebagai cagar budaya," kata Mundjidah, ditemui seusai pertemuan tertutup dengan BPCB Jawa Timur.

Dijelaskan, terkait dengan pelestarian benda cagar budaya di wilayah Kabupaten Jombang, termasuk diantaranya situs petirtaan kuno yang ditemukan beberapa waktu lalu, Pemkab Jombang akan membentuk tim khusus.

Tim khusus tersebut, kata Mundjidah, akan menangani benda-benda purbakala yang ditemukan di Jombang. Adapun tugas-tugasnya, yakni mulai dari upaya menyelamatkan benda cagar budaya, serta mengkaji kewenangan daerah dalam pelestarian cagar budaya.

Selain itu, lanjut Mundjidah, tim khusus cagar budaya tersebut juga diberikan tugas untuk mempersiapkan regulasi daerah, serta kebutuhan anggaran untuk pelestarian cagar budaya.

"Nanti dikaji sama tim khusus yang kami bentuk. Makanya, tadi dalam pertemuan juga melibatkan Dinas PUPR, Dinas Pariwisata, Inspektorat sampai Kepala Desa Kesamben," jelasnya.

Berdasarkan hasil survei yang memunculkan interpretasi atau penafsiran bentuk, jenis dan fungsi situs, terungkap jika struktur bata yang ditemukan merupakan struktur petirtaan dengan bentuk persegi.

Ukuran petirtaan, diperkirakan memiliki panjang 18 meter dan lebar 14,5 meter. Petirtaan tersebut memiliki saluran air masuk pada sisi barat.

Saluran air kuno itu memiliki panjang 15,39 meter dan lebar 1,5 meter. Sedangkan, ukuran lubang saluran 55 sentimeter, lalu kedalalamannya  205 sentimeter.

Hasil survei BPCB Jatim juga menemukan adanya bangunan persegi di sisi timur saluran air dalam bentuk persegi. Diatasnya, terdapat struktur bata kuno yang membentuk lingkaran.

Dari beberapa sudut struktur yang berhasil ditemukan, terdapat lubang-lubang pancuran air. Selain itu, BPCB juga menemukan arca jaladwara.

Sementara berdasarkan fungsi, petirtaan kuno yang diperkirakan menghadap ke arah timur tersebut merupakan bekas petirtaan suci.

Menurut dia, pertemuan dengan jajaran Pemkab Jombang dilaksanakan untuk membahas rencana ekskavasi situs Sumberbeji.

Berdasarkan hasil survei situs petirtaan kuno era majapahit di Sumberbeji layak untuk ditindaklanjuti dalam bentuk kegiatan ekskavasi.

"Untuk pengembangannya, alokasi anggaran dari Pemda direncanakan tahun depan. Kalau menurut saya, segera lebih baik sebab kalau musim hujan sudah susah itu," kata Andi.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/08/06293841/petirtaan-kuno-era-majapahit-di-sumberbeji-jombang-didaftarkan-jadi-cagar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke