Salin Artikel

Komentar Imam Nahrawi soal Rencana Tersangka Baru Kasus Dana Hibah Kemenpora

PALEMBANG, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan sinyal bakal menetapkan tersangka baru dalam kasus dana hibah sebesar Rp 11,5 miliar yang menjerat Sekretaris Jenderal KONI Ending Fuad Hamidy.

Hamidy sebelumnya divonis 2 tahun 8 bulan penjara dan dihukum membayar denda Rp 100 juta subsider 2 bulan kurungan.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi angkat bicara soal bakal adanya penetapan tersangka baru di institusi yang ia pimpin tersebut.

"Nggak tahu, sudah di pengadilan (kasusnya)," kata Imam saat meninjau gedung venue boling di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Rabu (31/7/2019).

Imam pun menyangkal telah menerima uang suap tersebut. Bahkan, menurutnya, tak ada bukti yang menguatkan dirinya menerima suap itu.

"Mana? Nggak ada bukti. Masih muncul pertanyaan itu?" tanyanya.

Tunggu analisis jaksa

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, pimpinan KPK menunggu analisis jaksa dalam vonis Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ending Fuad Hamidy dan Bendahara KONI Johny E Awuy.

Termasuk menyangkut dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus dugaan suap terkait alokasi dana hibah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ke KONI tersebut.

"Itu nanti jaksa-jaksa itu akan lapor. Mereka juga punya naluri siapa yang duluan, siapa yang belakangan. Kalian kan sudah hafal kenapa e-KTP lama banget gitu. Itu semua kan enggak lepas dari strategi-strategi itu," ujar Saut di Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Menurut Saut, analisis jaksa KPK nantinya akan menjadi bahan rekomendasi pimpinan KPK untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Kita tunggu, jaksa akan laporan dan kemudian siapa yang direkomendasikan. Dan pimpinan akan memutuskan. Bagaimana kelanjutannya, kita tunggu aja. Hari ini bahkan saya dengan Pak Agus (Ketua KPK) sudah diskusi. Saya enggak usah sebutkan apa diskusi itu. Kita amati detail kasus itu," ujarnya.

Sebelumnya, Ending Fuad Hamidy divonis dua tahun delapan bulan penjara oleh majelis hakim pada Pengadilan Tipikor Jakarta. Hamidy juga dihukum membayar denda Rp 100 juta subsider 2 bulan kurungan.

Johny E Awuy dihukum 1 tahun 8 bulan penjara oleh majelis hakim. Johny juga dihukum membayar denda Rp 50 juta subsider 2 bulan kurungan.

Majelis hakim pada Pengadilan Tipikor Jakarta juga meyakini Ending terbukti memberikan uang Rp 11,5 miliar kepada pejabat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Pemberian uang itu melalui staf pribadi Imam, Miftahul Ulum dan staf protokol Kemenpora, Arief Susanto.

Menurut hakim, meski Imam dan stafnya membantah menerima uang, pemberian uang itu diakui oleh para terdakwa dan saksi lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/31/14132891/komentar-imam-nahrawi-soal-rencana-tersangka-baru-kasus-dana-hibah-kemenpora

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke