Salin Artikel

Kemensos Sebut 53 Pengungsi Nduga Meninggal Dunia

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan jumlah pengungsi warga Kabupaten Nduga, Papua, yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 53 orang.

Dari jumlah itu, 23 orang anak-anak. Rata-rata penyebabnya karena sakit dan bukan kejadian luar biasa.

"Tidak benar berita lebih dari 130 orang meninggal dalam pengungsian. Jumlah korban meninggal dunia itu merupakan akumulasi dari awal konflik terjadi. Mereka yang meninggal karena sakit," ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat, melalui rilis, Selasa (30/7/2019).

Hari menyatakan, Kemensos terbuka menerima informasi terbaru terkait kondisi pengungsi asal Nduga yang tersebar di Wamena, Timika, Kenyam, hingga Lanny Jaya.

Untuk mengatasi masalah warga Nduga yang mengungsi akibat terjadinya konflik bersenjata antara TNI dan OPM pimpinan Egianus Kogoya, Kemensos bersama Pemkab Nduga dan TNI telah melakukan rapat koordinasi di Kabupaten Jayawijaya, Senin (29/7/2019).

”Rapat kerja ini bertujuan mengklarifikasi informasi terkait pengungsi Nduga di media massa nasional maupun internasional,” kata Harry.

Kementerian Sosial telah menyiapkan dukungan layanan psikososial bagi anak-anak dan kelompok rentan (lansia) bagi warga Nduga yang menjadi pengungsi karena konflik bersenjata.

Tim ini, terang Harry, akan bertugas memulihkan trauma yang dialami warga Kabupaten Nduga.

Mereka saat ini mengungsi di sejumlah titik seperti di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Nduga dan Kabupaten Mimika.

Sementara, Sekertaris Daerah Kabupaten Nduga Namia Gwijangge menegaskan ke 53 data korban meninggal dunia tersebut hasil dari pendataan dan investigasi di 11 distrik yang terdampak konflik.

”Data 53 orang itu dilengkapi nama dan lokasi meninggal. Informasi warga yang meninggal hingga 139 orang belum terverifikasi,” tutur dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/30/08410261/kemensos-sebut-53-pengungsi-nduga-meninggal-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke