NEWS
Salin Artikel

Pengguna Koteka di Pegunungan Tengah Menurun, Ini Saran Peneliti...

"Salah satu cara untuk melestarikan koteka adalah dengan mengajarkannya di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar, hingga tingkat menengah, di daerah Pegunungan Tengah, Papua," kata Hari di Jayapura, Minggu (28/7/2018), sebagaimana dikutip Antara.

Wilayah Pegunungan Tengah Papua, meliputi sepuluh kabupaten, yaitu Jayawijaya, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, Tolikara, Yahukimo, Nduga, Yalimo, Lani Jaya, Mamberamo Tengah dan Puncak.

Hari melanjutkan, koteka dapat dimasukan sebagai bahan ajar muatan lokal di sekolah-sekolah yang ada di daerah Pegunungan Tengah Papua. Untuk mendukung ini, maka perlu dibuat buku muatan lokal koteka serta perlu disusun kurikulum muatan lokal koteka.

"Dengan mengajarkannya pada generasi muda, diharapkan agar budaya koteka tidak hilang karena jumlah pemakai koteka di Papua semakin menurun," ujar dia.

Walaupun penggunaan koteka sebagai pakaian tradisional semakin berkurang, lanjut Hari, tetapi saat ini suku-suku di pegunungan tengah Papua masih banyak yang menanam labu air (Lagenaria siceraria) sebagai bahan koteka.

"Labu itu masih ditanam oleh Suku Dani, Suku Mee, Suku Amungme, Suku Lani, Suku Yali dan Suku Mek," kata dia.

Generasi muda di pegunungan tengah Papua saat ini sebagian tidak berkoteka dari usia balita hingga dewasa bahkan sebagian dari mereka tidak mengetahui tentang budaya berkoteka yang merupakan warisan nenek moyang.

Hari menambahkan, pada masa mendatang, dikhawatirkan labu pembuat koteka hanya akan menjadi sayur untuk dikonsumsi, sebagai obat tipes atau obat sakit tenggorokan. Ia juga khawatir koteka hanya akan dijual sebagai souvenir.

Diperlukan langkah konkrit untuk melestarikan koteka.

Koteka merupakan pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Pulau Papua. Secara harafiah, kata ini bermakna "pakaian" berasal dari bahasa salah satu suku di Paniai.

Koteka terbuat dari kulit labu air. Isi dan biji labu tua dikeluarkan, kemudian kulitnya dijemur.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/28/11295831/pengguna-koteka-di-pegunungan-tengah-menurun-ini-saran-peneliti

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke