Dari pantauan Kompas.com di lokasi, debu vulkanik yang keluar bersama asap tebal dari dalam Kawah Ratu saat erupsi kemarin menumpuk hingga setinggi 5 sentimeter. Lokasi wisata ini justru terlihat mirip seperti padang pasir.
Tumpukan debu tersebut sedikit menghambat laju kendaraan terutama sepeda motor. Pasir-pasir berwarna kelabu pun beterbangan ketika dihantam roda kendaraan.
Sementara itu, dari dalam kawah terlihat masih ada aktivitas vulkanik berupa embusan asap putih cukup tebal.
Menurut hasil pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini gempa tremor dan gempa embusan masih berlangsung di Kawah Ratu.
Terpantau dari pukul 06.00 hingga pukul 09.00 WIB ada penurunan gempa tremor dengan amplitudo dominan 3 milimeter.
“Ini menandakan kalau energinya masih ada. Selama gempa tremor masih terekam, pertanda energi masih berlangsung,” kata Henri Deratama, peneliti Gunung Api Tangkuban Parahu, saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG), Cikole, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2019).
Selain debu vulkanik, gas yang keluar pasca-letusan juga dikhawatirkan bisa membahayakan pengunjung.
“Yang harus diwaspadai adalah meningkatnya gas vulkanik dan letusan freatik yang bersifat tiba-tiba,” ungkapnya.
https://regional.kompas.com/read/2019/07/27/12475421/debu-vulkanik-selimuti-kawasan-tangkuban-parahu-ini-foto-fotonya