Salin Artikel

Karhutla Riau Bakar 20 Hektar Lahan Sawit, Api Sulit Dipadamkan Karena Minim Sumber Air

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda lahan milik dua perusahaan di wilayah Desa Sri Gemilang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau. Kebakaran lahan gambut ini cukup besar, yang mengeluarkan asap tebal.

Kepala Manggala Agni Daops Siak Ihsan Abdillah mengatakan, kebakaran lahan terjadi di areal PT Wahana Subur Sawit Indah dan PT Gelora Sawit Makmur.

"Kalau kita lihat dari peta izinnya, lahan kedua perusahaan ini berbatasan. Api awalnya dari lahan PT Wahana Subur Sawit Indah lalu meluas ke lahan PT Gelora Sawit Makmur," sebut Ihsan pada Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Dia memperkirakan, luas lahan yang terbakar di kawasan perusahaan sawit itu mencapai 20 hektar.

"Perkiraan kita saat ini 20 hektar. Tapi tidak menutup kemungkinan akan bisa bertambah, karena api belum berhasil kita padamkan," akui Ihsan.

Meski demikian, kata dia, kepala api telah disekat untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran.

"Kita dari Tim Manggala Agni melakukan pemadaman bersama TNI, kepolisian, BPBD, masyarakat peduli api (MPA) dan perusahaan swasta. Hari ini kita pemadaman dan menyekat kepala api," sebut Ihsan.

Petugas kesulitan padamkan api

Selain tim darat, tambah dia, satu unit helikopter BNPB juga membantu water bombing. 

Lebih lanjut, Ihsan menjelaskan, kebakaran lahan perusahaan ini terjadi sejak Jumat (19/7/2019) lalu. Hingga saat ini, kebakaran sudah dilakukan sejak lima hari terakhir.

"Lahan yang terbakar ini sebagian sudah ditanam sawit, dan sebagian ada yang hendak dibuka," kata Ihsan.

Dia menambahkan, kesulitan memadamkan api disebabkan beberapa faktor, seperti sumber air terbatas, cuaca panas dan kabut asap cukup parah di lokasi kebakaran.

"Sumber air terbatas, sehingga kami terpaksa sering berpindah-pindah mencari air. Tadi kita membuat embung dengan menyekat kanal," kata Ihsan.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/26/17060831/karhutla-riau-bakar-20-hektar-lahan-sawit-api-sulit-dipadamkan-karena-minim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke