Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Lilik Gantikan Nazar Amien Rais | Viral Kicauan Lisa Marlina tentang Bali

KOMPAS.com - Cerita tentang seorang pria asal Blora, Jawa Tengah, bernama Lilik Yuliantoro, yang menggantikan nazar Amien Rais untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta, menjadi sorotan.

Dalam perjalananannya, Lilik berencana akan membeli sebuah wayang Sengkuni. Wayang tersebut nantinya akan diserahkan ke Presiden Jokowi.

Lilik memang berencana ingin menemui Jokowi sesampainya di Jakarta. Selain Jokowi, Lilik juga berniat bertemu dengan Prabowo Subianto dan Amien Rais.

Sementara itu, berita tentang perseteruan Ni Luh Djelantik dan Lisa Marlina, pemilik akun @lisaboedi, juga menjadi sorotan.

Lisa dalam unggahannya menuliskan di Pulau Bali, pelecehan seksual adalah hal yang biasa terjadi.

Ni Luh Djelantik pun berang dan berencana akan melaporkan Lisa ke Polda Bali.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Lilik Yuliantoro memilih Tugu Yogyakarta padauntuk memulai perjalanannya ke Jakarta, Senin (22/07/2019).

Ia membawa kertas bertuliskan "Aksi Jalan Kaki Jogja-Jakarta menggantikan nazar Amin Rais".

Sebelum berangkat, kepada wartawan, Lilik Yuliantoro mengatakan mengetahui nazar Amien Rais setelah membaca berita.

"Lihat-lihat Pak Amien Rais sering statement jalan kaki tetapi tidak dilaksanakan, agak sedikit geram. Terus dari hati saya menuju Yogya untuk menggantikan," ujar Lilik Yuliantoro di Tugu Yogyakarta, Senin (22/07/2019)

Desainer ternama asal Bali, Ni Luh Djelantik, berencana akan melaporkan pemilik akun Twitter @lisaboedi, pada hari Selasa (23/7/2019) esok.

Ni Luh Djelantik melalui akun Twitternya, @niluhdjelantik, menganggap pemilik akun @lisaboedi telah menghina dan melecehkan Bali.

"Bagi yang mengenal Lisa Marlina. Tolong sampaikan kepadanya bahwa aku tidak tinggal diam atas penghinaan yang dia tuliskan terhadap Bali. Aku akan melanjutkan perihal ini ke pihak yang berwajib agar yang bersangkutan bisa mengklarifikasi pernyataannya dan membuktikan bahwa benar pelacuran dan pelacur available di setiap jengkal pulau kami...," tulis perempuan yang akrab dipanggil Mbok Niluh tersebut di akun Instagramnya @niluhdjelantik, Minggu (21/7/2019).

Namun, saat dikonfirmasi Kompas.com, Amik menjelaskan Ni Luh rencananya akan melapor ke Polda Bali pada hari Selasa (23/7/2019).

"Belum. Tidak jadi hari ini. Mungkin besok nggih," ujar Amik, asisten pribadi Ni Luh Djelantik, melalui pesan tertulisnya, Senin (22/7/2019).

Sosok mayat perempuan ditemukan pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).

Keterangan dihimpun Kompas.com, mayat tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat itu, warga yang hendak menuju sawah melihat jenazah korban dalam keadaan nyaris telanjang.

Penemuan jasad perempuan tersebut langsung dilaporkan ke ketua RT setempat. Setelah dicek bersama sejumlah warga lainnya, penemuan mayat dilaporkan ke Polsek Cibeureum.

"Saat ini, kami sedang berupaya mengungkap identitas mayat. Berbagai metode sedang kami laksanakan," ungkap Kepala Polres Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo Condro, kepada wartawan, di Ruang Instalasi Jenazah RSUD Syamsudin, Senin siang.

Kanit Operasional & Humas Jasa Raharja NTT, Laurensius Ade Suyanto mengatakan, Quido dan Yoventa mengalami kecelakaan lalu lintas pada 25 Januari 2019, di Jalan Wirajaya, Kelurahan Onekore, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Flores, dan keduanya dirawat di RSUD Ende.

Quido dirawat intensif di ruangan ICU selama 7 hari pada 25 Januari-1 Februari 2019, sedangkan Yoventa Timbu dirawat selama 3 hari mulai 25 Januari-28 Januari 2019.

Untuk biaya rumah sakit semuanya ditanggung oleh negara melalui PT Jasa Raharja Perwakilan ende.

"Biaya perawatan korban kecelakaan telah di-cover oleh Negara melalui PT Jasa Raharja (Persero). Jadi, dari awal kami sudah menangani kecelakaan lalu lintas yang menimpa Quido dan Yoventa," terang Laurensius kepada Kompas.com, saat dihubungi, Senin (22/7/2019).

Maskhun Arif Hidayat (48), warga Desa Bina Karya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan berjalan kaki sejauh 876 kilometer dari rumahnya menuju Kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor.

Ayah empat anak tersebut nazar jalan kaki jika Jokowi dan Ma'ruf amin terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di Pemilu 2019.

Lelaki yang akrab dipanggil Dayat ini mulai jalan kaki dari rumahnya di Kabupaten Musi Rawas Utara mulai Senin (1/7/2019) pagi.

Saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/7/2019), Dayat becerita sampai di Jakarta Rabu (17/7/2019) siang.

"Saat sampai gerbang saya langsung sujud syukur. Ya Allah terimakasih saya bisa menyelesaikan nazar jalan kaki selama 17 hari hingga sampai sini Jakarta," kata pria kelahiran Cilacap, 23 Oktober 1971.

Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati, Nansianus Taris, Budiyanto, Wijaya Kusuma)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/23/07050081/-populer-nusantara-lilik-gantikan-nazar-amien-rais-viral-kicauan-lisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke