Salin Artikel

Kronologi Penembakan Satu Anggota TNI yang Gugur di Nduga

Lokasi penyerangan terhadap personel TNI berada di lokasi pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, yang merupakan proyek strategis pemerintah pusat, yakni Pembangunan JaLan Trans Papua.  

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, Prada Asuman Hambelo gugur akibat luka tembak di bagian pinggang.

Waktu istirahat

Aidi menjelaskan, peristiwa penemabakan itu terjadi ketika pasukan TNI yang mengawal pembangunan Jalan Trans Papua sedang beristirahat dan melaksanakan ibadah shalat. Secara tiba-tiba, para personel TNI diserang oleh kelompok separatis dari arah semak belukar.

Menurut Aidi, pelaku penembakan hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi para prajurit TNI beristirahat. Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran.

Namun, baku tembak antara anggota TNI dan kelompok separatis terjadi cukup singkat.

"Namun dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi.

Kemudian, seusai pasukan memukul mundur kelompok separatis, baru diketahui ada satu orang anggota TNI yang terkena tembakan. Lantaran minimnya perawatan medis di lokasi kejadian, sekitar pukul 14,10 WIT, Prada Usaman Hambelo akhirnya diketahui telah meninggal dunia.

Pasukan TNI sebenarnya meminta bantuan evakuasi setelah Prada Usaman tertembak. Namun, proses evakuasi terkendala karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke lokasi hanya dengan helikopter.

Menurut Aidi, cuaca di wilayah Nduga sedang turun hujan, sehingga proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga Sabtu malam. Rencananya, evakuasi akan dilanjutkan besok.

Bukan yang pertama

Dalam kurun waktu satu tahun, wilayah Kabupaten Nduga, Papua, merupakan daerah yang tidak aman dikunjungi. Kelompok yang dipimpin Egianus Kogoya kerap kali membuat kekacauan, hingga memakan korban jiwa.

Bukan hanya mengganggu keamanan masyarakat, mereka juga mengganggu sejumlah pekerjaan pembangunan, khususnya proyek starategis pemerintah pusat, yakni pembangunan Jalan Trans Papua, yang akan menghubungkan antar kabupaten di Provinsi Papua.

Menurut Aidi, kelompok separatis tersebut tercatat pernah melakukan pembantaian warga sipil. Mereka juga pernah menembak pesawat yang menjadi sarana angkutan utama bagi rakyat Nduga.

Kemudian, kelompok tersebut juga melakukan pemerkosaan dan penganiayaan terhadap sejumlah guru dan tenaga medis di Mapenduma.

Selain itu, beberapa waktu lalu mereka melakukan pembantaian secara sadis terhadap puluhan pekerja jembatan karyawan PT Istaka Karya. Bahkan, mereka menyerang Pos TNI yang mengakibatkan anggota TNI gugur dan luka-luka.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/20/23424891/kronologi-penembakan-satu-anggota-tni-yang-gugur-di-nduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke