Salin Artikel

Cerita di Balik Sekolah Kekurangan Murid, Terancam Ditutup hingga 3 Tahun Tak Ada yang Mendaftar

KOMPAS.com - Sejumlah sekolah di beberapa daerah harus menerima kenyataan bahwa tak ada satu pun siswa yang mendaftar, atau hanya menerima satu atau dua siswa baru.

Salah satunya adalah SDN 3 Danyang di Grobogan, Jawa Tengah. Sekolah ini bahkan sudah tiga tahun tak memiliki siswa. Mirisnya, lokasi sekolah ini hanya berjarak 500 meter dari Kantor Bupati Grobogan itu 

Sementara itu, nasib serupa dialami oleh SDN Wonolagi, Desa Ngleri, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Untuk tahun ajaran 2019-2020, sekolah tersebut tak memiliki siswa baru alias tak ada yang mendaftar.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Untuk tahun ini, SDN Wonolagi memang tidak mendapatkan murid kelas I. Selain lokasinya yang terpencil, di wilayah dusun Wonolagi memang tidak ada anak usia 7 tahun atau lulusan TK.

"Tahun ini tdak ada murid baru karena memang tidak ada yang mendaftar," kata Kepala Pengampu Sekolah SDN Wonolagi Karetas Marsudiyanti, yang ditemui Selasa (16/7/2019).

Sementara itu, berdasar pengamatan Kompas.com, sekolah tersebut hanya memiliki siswa 11 orang.

Mereka adalah siswa kelas II sebanyak 4 orang, siswa kelas III sebanyak 3 orang, dan kelas IV sebanyak 4 orang.

Marsudiyanti menjelaskan, lokasi SDN Wonolagi memang terpencil. Jauh dari keramaian dan akses ke kota besar.

"Sekolah ini merupakan sekolah khusus karena dusun ini jauh dari sekolah dasar lain. Kalau mau ke Patuk harus melewati sungai, sementara mau ke Ngleri harus melewati hutan sejauh kurang lebih 5 km," katanya.

Namun demikian, para siswa menginginkan sekolah mereka tak ditutup. Salah satunya siswi kelas II, Mega Alifiansah, yang mengaku senang bisa belajar meski hanya memiliki 3 teman sekelas.

"Belajar membaca dan berhitung, saya ingin jadi guru," katanya.

Sementara itu, salah satu warga Dusun Wonolagi, Sagiman, juga berharap SD Wonolagi tidak di-regrouping dengan sekolah lain. Sebab, akses ke sekolah terdekat cukup jauh.

"Meski sedikit dan ke depan akan tetap sedikit, kami berharap tidak ada re-grouping sekolah ini. Kasihan anak-anak seusia mereka harus menyebrang sungai atau melewati hutan," katanya.

Dikutip dari Kompas.tv, SDN 3 Danyang di Grobogan, sudah tiga tahun berturut-turut itu tak memiliki siswa baru.

Pihak sekolah sendiri sebetulnya mengaku siap untuk menerima siswa baru dan melakukan kegiatan belajar mengajar.

"Untuk pendaftaran di SDN Danyang 3 tetap kami buka dan kami siap menerima pendaftaran, namun kenyataannya kosong," kata Aslan, Kepala Sekolah SDN 3 Danyang.

Saat ini para guru di sekolah tersebut hanya mendampingi 8 siswa di kelas 5 dan 10 siswa di kelas 6.

Jumlah tersebut dipastikan akan berkurang karena sejumlah orangtua siswa sebagian besar telah mengajukan surat pindah.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumberaji II, di Dusun Ngapus, Desa Sumberaji, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada tahun ini hanya kedatangan 2 siswa baru.

Kedua siswa baru tersebut berasal dari dusun di tempat berdirinya sekolah. Di sekolah yang didirikan pada tahun 1984 itu, kekurangan jumlah murid merupakan masalah tahunan.

Kepala SDN Sumberaji II, Surati mengungkapkan, jumlah siswa di sekolah yang dipimpinnya memang selalu minim.

Tahun ini, jumlah siswa sebanyak 12 anak. Dari kelas sekolah dasar yang tersedia, tahun ini hanya terisi untuk kelas 1, kelas 4 dan kelas 5. Sedangkan untuk kelas 2, 3 dan 6, tidak ada muridnya sama sekali.

"Totalnya 12 anak. Kelas 1, 2 anak, untuk kelas 4 ada 4 anak, dan kelas 5 ada 6 anak," kata Surati, saat ditemui di tempat tugasnya, di SDN Sumberaji II, Selasa (16/7/2019).

Sumber: KOMPAS.com (Moh. Syafií, Michael Hangga Wismabrata, Markus Yuwono)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/17/15300031/cerita-di-balik-sekolah-kekurangan-murid-terancam-ditutup-hingga-3-tahun-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke