Salin Artikel

Cerita Nenek 102 Tahun Jadi Jemaah Haji Tertua di Surabaya

Namun, sesekali warga Dusun Rampak, Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan itu merasa linu di bagian kaki. Masalah itu biasa diatasi dengan minyak oles yang selalu setia menemaninya.

Nenek Tiwa adalah salah satu jemaah calon haji yang diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya ke tanah suci .

Diketahui Nenek Tiwa sudah memiliki 10 cucu dan tercatat sebagai jamaah haji tertua di emberkasi Surabaya. Dia bahkan berangkat sendirian tanpa pendamping dari sanak saudaranya.

Tiwa bersyukur di usianya yang senja, masih diberi kesempatan untuk menunaikan rukun Islam kelima, berkat patungan ketiga anaknya.

"Dua orang anak saya sudah haji, yang satu belum," katanya dengan logat bahasa Madura yang kental, Selasa (9/7/2019).

Nenek Tiwa yang sehari-harinya bekerja di sawah ini sempat membagikan tips agar tetap sehat dan bugar di usia senja.

"Jamu telur, madu dan susu, sepekan sekali, itu saja," ujar calon jemaah yang masuk dalam kloter 11 Embarkasi Surabaya ini.

Rabu dini hari pukul 01.00 WIB tadi, Nenek Tiwa diterbangkan dari Bandara Juanda Surabaya menuju tanah suci dengan nomor penerbangan SV 5205.

Tahun ini, dari embarkasi Surabaya, akan diberangkatkan 38.150 calon haji ke tanah suci. Mereka berasal dari Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rinciannya, 35.076 calon haji berasal dari Jatim, Bali 1.054 jemaah, dan 965 jemaah dari Nusa Tenggara Timur. Para jemaah terbagi dalam 85 kloter dengan dua gelombang keberangkatan. 

https://regional.kompas.com/read/2019/07/10/19162571/cerita-nenek-102-tahun-jadi-jemaah-haji-tertua-di-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke