Salin Artikel

Sekolah Kekurangan Murid pada PPDB 2019 Hanya Terjadi di Wilayah Pinggiran

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -  Fenomena sekolah kekurangan murid kembali terjadi pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019-2020 di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. 

Kali ini, sekolah di pinggiran mengalami kekurangan murid. Sekolah tersebut sampai membuka kesempatan bagi siswa yang belum mendaftar sampai tanggal 10 Juli mendatang.

Selain itu, pihak sekolah juga diberikan kesempatan untuk menyisir anak-anak putus sekolah agar dijadikan murid. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rasyid. 

Dia mengatakan, secara umum PPDB berlangsung lancar meski ada beberapa catatan.

Di antaranya ada beberapa permasalahan di awal PPDB online tanggal 1 Juli kemarin diantaranya koordinat melenceng.

"Ada koordinat sampai melenceng hingga Samudera Hindia, dan yang menemukan itu dari SMP Semin. Langsung kami lakukan perbaikan pada saat itu juga," kata Bahron saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (8/7/2019). 

Selain itu, ada siswa yang tidak diterima di sekolah yang diinginkan, serta permasalahan sekolah yang kekurangan murid.

Kekurangan murid tingkat SMP

Dia mengakui masih ada beberapa sekolah yang mengalami kekurangan murid terutama tingkat SMP/MI.

Untuk itu pihaknya memberikan kelonggaran untuk SMP Negeri yang kekurangan murid membuka pendaftaran secara offline sampai tanggal 10 Juli mendatang.

"Untuk menambah murid kita juga melakukan program retrieval atau program penarikan kembali anak sesusia SMP agar masuk ke sekolah menengah pertama," ucapnya. 

Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Kisworo menjelaskan, kekurangan siswa di sekolah tingkat SMP terutama di pinggiran terjadi di hampir setiap kecamatan.

Hal ini menurut dia cukup beralasan jika dilihat dari daya tampung setingkat SMP sebanyak 13.109 kursi.

Sementara untuk lulusan SD sederajat hanya 9.589 orang untuk tahun 2019 ini.

"Untuk sekolah (SMP Negeri) yang berada di perkotaan hampir tidak ada yang kekurangan murid, tetapi yang pinggiran," ucapnya.

"Mungkin program Keluarga Berencana (KB) berhasil," katanya.

Kekurangan murid terjadi di sekolah pinggiran

Adapun beberapa SMP yang kekurangan murid diantaranya SMP N 4 Playen, SMP N 3 dan SMP N 4 Ponjong, SMP N 2 dan SMP N 3 Tepus, SMP N Ngawen, SMP N 3, 4, dan SMP 5 Panggang.

"Kita memberikan imbauan kepada sekolah untuk program retrieval, selain itu untuk sekolah swasta kita berikan kebebasan untuk berinovasi," ujarnya.

Terpisah, Kepala sekolah SMPN 4 Playen, Mursinah mengatakan, sekolahnya memiliki daya tampung siswa sebanyak 128 orang. 

Namun hingga kini hanya 75 siswa yang melakukan pendaftaran ulang dari 80 orang yang mendaftar.

Artinya hingga kini pihaknya kekurangan 53 siswa atau 2 kelas.

"Kami membuka pendaftaran offline hingga H-1 sebelum masuk sekolah tanggal 15 Juli besok," ucapnya. 



https://regional.kompas.com/read/2019/07/08/14345191/sekolah-kekurangan-murid-pada-ppdb-2019-hanya-terjadi-di-wilayah-pinggiran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke