Salin Artikel

Rekomendasi BMKG Pasca-gempa 7,0 Magnitudo di Maluku Utara

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, sehubungan dengan peringatan dini tsunami telah dinyatakan berakhir, maka kepada warga dan daerah yang mendapatkan peringatan dini tersebut diimbau dapat kembali ke tempat masing-masing.

"Namun demikan masyarakat agar tetap waspada terhadap gempa bumi susulan. Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya seperti dikutip dari rilis tertulis, Senin (8/7/2019).

Edward menjelaskan, gempa bumi bermagnitudo 7,0 terjadi di wilayah laut di sebelah barat Kota Ternate.

Hasil analisis awal oleh BMKG, gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 7,1 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 7,0.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,53 LU dan 126,18 BT, atau tepatnya berlokasi di dasar laut pada kedalaman 49 kiometer pada jarak 133 kilometee arah barat Kota Ternate, Malut.

Menurut dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku.

"Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah barat, dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah timur," ujar dia.

Akibatnya, lanjut dia, lempeng laut Maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.

Berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI (dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), dan di Ternate III-IV MMI (dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi berpotensi tsunami dengan level waspada untuk wilayah pantai timur Minahasa dan Minahasa Utara bagian Selatan. Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi ini diakhiri pada pukul 00.09 WIB tanggal 8 Juli 2019.

"Hingga pukul 00.54 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 19 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/08/06364011/rekomendasi-bmkg-pasca-gempa-70-magnitudo-di-maluku-utara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke