Salin Artikel

Mengapa Warga di Lereng Gunung Slamet Diserang Babi Hutan?

Hingga saat ini, warga dan petugas dari pemerintah daerah setempat masih melakukan perburuan agar kejadian seperti di Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, tersebut tidak terulang.

Lantas, apa yang menyebabkan babi-babi tersebut menyerang manusia?

Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cilacap Endi Suryo menjelaskan, serangan babi hutan dapat disebabkan beberapa faktor.

Pertama, menurut Endi, memasuki musim kemarau, ada persaingan antar kelompok babi hutan dalam mencari pakan. Induk jantan yang tersisih dalam persaingan tersebut akan mencari wilayah baru.

Faktor lainnya, lanjut Endi, serangan babi hutan juga dapat disebabkan berkembangnya lahan milik masyarakat yang semakin mendekati kawasan hutan. Secara tidak langsung, kawasan tempat tinggal babi hutan semakin tersisihkan.

Selain itu, jumlah predator pemangsa babi hutan semakin menurun, sehingga populasi babi hutan menjadi meningkat.

"Minimnya predator di alam yang mulai menurun, juga menyebabkan jumlah babi hutan meningkat," kata Endi melalui pesan singkat, Jumat (5/7/2019).

Terkait populasi babi hutan di lereng selatan Gunung Slamet, Endi tidak dapat memastikan jumlahnya. Pihaknya belum pernah melakukan penelitian di lokasi tersebut.

Endi meminta warga untuk menggiatkan ronda, untuk mengantisipasi serangan babi hutan terulang kembali

"Untuk solusi jangka pendek berupa siskamling (ronda) berupa membunyikan suara-suara yang bisa membuat babi hutan terganggu," ujar Endi.

Endi mengatakan, tidak ada larangan perburuan babi hutan, karena bukan termasuk satwa yang dilindungi. Namun, Endi meminta perburuan dilakukan secara bijaksana.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/05/11502301/mengapa-warga-di-lereng-gunung-slamet-diserang-babi-hutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke