Salin Artikel

Krisis Air Bersih Berpotensi Terjadi di 6 Kecamatan di Jombang

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Jombang, Gunadi mengatakan, sepanjang 2 bulan kedepan wilayah Kabupaten Jombang diprediksi tidak akan turun hujan.

Suhu dan cuaca pada musim kemarau tahun ini, disebutnya juga sedikit berbeda daripada musim kemarau pada tahun-tahun sebelumnya. Kondisi itu diprediksi bisa memicu dampak kekeringan.

"Info dari BMKG I Juanda, 60 hari kedepan (wilayah Jombang) tanpa hujan. Ini menandakan sudah benar-benar (musim) kemarau," kata Gunadi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/6/2019) malam.

Menghadapi datangnya musim kemarau yang berpotensi memicu kekeringan, BPBD Jombang menaruh perhatian khusus ke sejumlah titik rawan krisis air bersih. Titik rawan tersebut, tersebar di 11 Desa di 6 Kecamatan.

"Kami besok (Kamis) akan menurunkan tim pemantau ke wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan. Salah satunya ke wilayah Kecamatan Kabuh," ujar Gunadi.

Selain memantau ke wilayah Kecamatan Kabuh, BPBD Jombang juga memantau kondisi wilayah lain yang memiliki kerawanan krisis air bersih saat musim kemarau.

Titik lokasi rawan krisis air bersih tersebut berada di Kecamatan Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Plandaan, serta Bandar Kedungmulyo.

Hingga Rabu malam, beber Gunadi, pihaknya belum menerima laporan adanya krisis air bersih ataupun permintaan dropping air bersih dari desa-desa yang berpotensi rawan dilanda krisis air bersih.

Sebelumnya diberitakan, dampak dari datangnya musim kemarau mulai dirasakan oleh warga di Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak beberapa minggu lalu.

Ketersediaan air bersih di Desa Marmoyo mulai terbatas akibat turunnya volume air dari sumber mata air induk.

Akibat volume air dari sumber mata air berkurang, suplai air ke pemukiman warga melalui pipa ke 3 penampungan air, menjadi tidak lancar.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/27/10173451/krisis-air-bersih-berpotensi-terjadi-di-6-kecamatan-di-jombang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke