Dia adalah Klumpuk atau akrab dipanggil Mbah Klumpuk.
Aksi penipuan yang menimpa Mbah Klumpuk terjadi, Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, dirinya sedang mencari kayu bakar tak jauh dari tempat tinggalnya.
Ia mengaku mendapatkan empat ikat kayu. Tiga ikat kayu sudah dibawa pulang. Masih tersisa satu ikat kayu yang masih tertinggal.
Mbah Klumpuk kembali untuk mengambil seikat kayu yang masih tertinggal. Di tengah perjalanan pulang, dia bertemu seorang pria diketahui bernama Ernu Tri Sasongko (61), warga Dukuh Jetisan, RT 002, RW 004, Desa Jamus, Kecamatan Polanharjo, Klaten.
Pelaku itu menanyakan kepada Mbah Klumpuk tempat sesirih (semedi) di daerah Sawit. Karena tidak ada, Mbah Klumpuk menunjukkan tempat semedi kepada pria tersebut di Pengging, Boyolali.
"Dia bilang dari Solo kerjanya di keraton. Katanya bisa menyembuhkan segala penyakit," ucap Mbah Klumpuk didampingi suaminya, Waliman, saat ditemui Kompas.com di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).
Mengetahui pelaku itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit, Mbah Klumpuk meminta pelaku itu menyembuhkan penyakit pusing yang deritanya. Pelaku kemudian meminta Mbah Klumpuk mencari dua rumput yang ada di area persawahan.
Pelaku juga meminta Mbah Klumpuk melepas cincin emas di jari tangannya. Namun, karena sulit dilepas, pelaku melepas cincin emas Klumpuk secara paksa.
Cincin emas seberat 5 gram itu dibungkus daun bersama rumput.
"Saya sudah bilang cincinnya itu sulit dilepas kalau tidak pakai sabun. Tapi, sama dia ditarik begitu saja. Jadi sakit jari saya," ungkapnya.
Klumpuk kemudian membuka bungkusan daun. Namun, dia tidak menemukan cincin emasnya, sedangkan pelaku mendekati sepeda motor Honda Supra X AD 6549 NV dan berusaha melarikan diri.
Spontan Mbah Klumpuk mengejar sepeda motor pelaku itu karena curiga cincin emasnya akan dibawa kabur.
Terseret
Mbah Klumpuk berhasil meraih besi belakang sepeda motor pelaku. Bahkan, demi mendapatkan kembali cincin emasnya, Mbah Klumpuk pun terseret sepeda motor pelaku sekitar 20 meter. Akibatnya, kaki dan lutut Mbah Klumpuk luka.
Sepeda motor pelaku dihentikan dari depan oleh Suratman, tetangga Mbah Klumpuk, yang saat itu berjalan dari arah depan. Karena tak bisa menguasai laju kendaraan, pelaku dan Mbah Klumpuk terjatuh.
Pelaku tewas
Melihat Mbah Klumpuk terjatuh, Suratman pun menolongnya, sedangkan pelaku dibiarkan begitu saja. Saat pelaku berjalan menuju sungai untuk membersihkan diri, tiba-tiba pelaku terjatuh dan ditemukan meninggal dunia.
Ditemui Kompas.com terpisah, Kanitreskrim Polsek Sawit Ipda Lanjar mengatakan, pelaku Ernu yang diketahui meninggal dunia dibawa ke RSUD Pandan Arang, Boyolali, sedangkan Mbah Klumpuk dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dari RSUD Pandan Arang, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh pelaku," kata Lanjar.
Dari keterangan keluarga pelaku, diketahui bahwa Ernu memiliki riwayat penyakit jantung.
"Informasi dari keluarga (pelaku), dua hari sebelum kejadian pelaku katanya sakit," ungkapnya.
Berdasarkan informasi keluarga, pelaku pernah berurusan dengan polisi terkait kasus yang sama, yaitu penipuan. Namun, keluarga tidak mengetahui almarhum pernah dihukum atau tidak.
https://regional.kompas.com/read/2019/06/26/14344121/nenek-72-tahun-terseret-motor-sejauh-20-meter-demi-gagalkan-aksi-pria-yang