Salin Artikel

Sistem Zonasi PPDB Bikin Calon Siswa Antri hingga 4 Jam, Pihak Sekolah Kaget

Mereka rela datang sejak pukul 6 pagi agar bisa mendaftar di urutan pertama pada PPDB tahun 2019 ini. Mereka terlihat duduk-duduk di teras kelas untuk mengantri PPDB Online tersebut.

Salah seorang siswi dari MTS 2 Pekalongan Irfan Bahtiar (15) mengaku dalam pendaftaran online baru dilakoninya.

Sehingga menurutnya lebih susah karena harus menyiapkan Kartu Keluarga, Ijasah, dan berkas pendaftaran lainnya.

Setelah mendaftar Irfan harus melakukan verifikasi yang dibantu oleh petugas dari SMA 1 Kesesi.

"Sudah 4 jam saya nunggu karena antriannya banyak. Kalau tahun ini lebih susah dan ribet sih kalau menurut saya, tapi mudah-mudahan bisa diterima karena rumah saya satu kecamatan dengan sekolah yaitu kesesi," kata Irfan.

Sinta Hilda (15) dari sekolah yang sama dengan Irfan Bahtiar mengaku dengan adanya zonasi harapan dirinya lolos doi sekolah yang dekat dengan rumah sehingga irit biaya.

Sinta mendapat antrian nomor 230, padahal yang baru terlayani untuk verifikasi nomor 80.

"Sabar sih saya yang penting sudah melakukan pendaftaran Jarak rumah saya sekitar 3 kilometer dari sini harapannya bisa diterima," ungkap Sinta.

Sekolah kaget

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan SMA 1 Kesesi Kusmoro N Didik menjelaskan pihak sekolah kaget dengan membludaknya jumlah pendaftar di hari pertama.

Padahal proses pendaftaran masih tersisa 4 hari lagi hingga tanggal 28 Juni 2019 mendatang.

Namun ia menduga, adanya sistem zonasi pada PPDB online membuat calon murid yang posisinya dekat dengan sekolah lebih cepat mendaftar untuk memenuhi kuota.

"Dibuka pendaftaran di hari pertama baru dua jam sudah hampir 290 pendaftar. Animo yang besar membuat kami kaget karena sangat berbeda dengan tahun 2018 lalu. Untuk antisipasi antrian proses verifikasi kami membuka 5 loket," jelas Kusmoro.

Kusmoro menambahkan jika di hari pertama pendaftaran calon murid akan mendapatkan akun jika terverikasi, kemudian akan mendapatkan token untuk mendaftar di SMA nya.

Setelah itu calon murid akan memperoleh pengumuman akan diterima atau tidak.

"Kalau yang tidak diterima itu nantinya ada pilihan kedua sekolah. Jadi jangan kuatir ada beberapa sekolah yang menjadi pilihan calon murid yang tidak diterima," tambah dia.

Di SMA Negeri 1 Kesesi Pekalongan kuota jumlah murid yang diterima sebanyak 280 orang yang terdiri dari 3 kelas IPA dan 5 kelas IPS.

Kusmoro yakin pendaftar calon murid di sekolahnya yang membludak akan terjadi di hari-hari berikutnya karena adanya sistem zonasi.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/24/22094001/sistem-zonasi-ppdb-bikin-calon-siswa-antri-hingga-4-jam-pihak-sekolah-kaget

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke