Salin Artikel

7 Fakta Kunjungan Jokowi di Bali, Bicara Rekonsiliasi hingga Bagi 3.000 Sertifikat Tanah

KOMPAS.com - Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Bali sempat menyinggung proses sidang gugatan hasil Pilpres 2019.

Dirinya meminta semua pihak yang bersengketa untuk menghormati proses hukum.

Selain itu, Presiden Jokowi pun kembali membagi-bagikan sepeda kepada warga yang dia ajak berdialog.

Jokowi pun berkelakar dengan mengatakan, bagi-bagi sepeda sudah bisa dilakukan lagi karena bukan lagi masa Pemilu.

Selain sepeda, Jokowi juga membagikan sebanyak 3.000 sertifikat tanah untuk masyarakat di wilayah Bangli dan sekitarnya.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Kabupaten Badung, Bali, pukul 20.45 Wita, Kamis (13/6/2019).

Dalam kunjungan kerjanya di Bali, Presiden Jokowi diagendakan untuk membagikan 3000 sertifikat tanah di Bangli dan meninjau waduk Muara Nusa Dua, di Kota Denpasar.

Saat itu, Jokowi sempat berpesan terkair sidang pendahuluan di MK. Dirinya berharap semua pihak menghormati proses hukum.

“Ya proses hukum harus kita hargai dan kita hormati,” ujar Jokowi di sela kunjungan di Pasar Seni Sukawati, Gianyar, Senin pagi, seperti dikutip dari Tribun Bali.

Presiden Joko Widodo menanggapi rencana rekonsiliasi dengan Prabowo yang rencananya dilakukan di Keraton Yogyakarta.

Seperti diketahui, pasca-pengumuman hasil rekapilutasi tersebut, Jokowi-Amin dengan Prabowo-Sandi belum menemukan titik temu agenda rekonsiliasi. Lalu mencuat adanya usulan rekonsiliasi sebaiknya diadakan di Keraton Yogyakarta.

“Di mana pun bisa. Dengan naik kuda bisa, bisa di Jogja juga bisa. Bisa naik MRT juga bisa. Paling penting kita bersama-sama bekerja sama untuk memajukan negara ini dan membangun negara ini,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda kepada masyarakat di Desa Taman Bali Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat.

“Sekarang habis Pemilu boleh kasih sepeda lagi,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Lapangan Kilobar, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Jumat (14/6/2019).

Pada kesempatan itu, Jokowi memanggil perwakilan masyarakat yang hadir untuk menceritakan pengalamannya ikut program sertifikasi tanah.

Masyarakat yang dipanggil ke depan pun dimintanya untuk melafalkan Pancasila dengan lancar.

“Sepedanya diambil. Makasih. Sekarang habis Pemilu boleh beri sepeda lagi. Dulu tujuh bulan selama kampanye enggak boleh kasih sepeda. Ya sudah, beneran sepedanya masih utuh,” kata Jokowi dan disambut tepuk tangan meriah.

Saat itu dua sepeda yang disediakan Jokowi pun berpindah tangan ke dua masyarakat yang beruntung tersebut.

Jokowi membagikan sebanyak 3.000 sertifikat tanah untuk masyarakat di wilayah Bangli dan sekitarnya.

Salah seorang warga bernama Adi Jaya asal Tabanan, yang menerima hadiah sepeda dari Presiden Jokowi, menjelaskan tentang bagaimana pengurusan sertifikat tanah.

“Enggak sampai satu bulan. Setelah pendaftaran diukur di lapangan, setelah itu pemberkasan dan ada sidang. Setelah sidang, selesai,” katanya.

Jokowi pun menjelaskan, proses pengurusan sertifikat tanah harus cepat dari yang sebelumnya.

“Ingat ya dulu urus sertifikat bukan bulan, tahun. Kenapa bisa lama sekali? Karena urusannya bukan bulan, tapi tahun. Tapi sekarang bersyukur BPN kerja pagi sampai malam. Kita harus beri apresiasi,” katanya.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengatakan, Waduk Muara Nusa Dua, Bali, bisa difungsikan juga sebagai destinasi wisata.

Menurutnya, di sekitar waduk bisa dibangun restoran atau kafe. Hal ini dikatakan Jokowi saat mengunjungi Waduk Muara Nusa Dua pada Jumat (14/6/2019).

"Nanti di kanan kiri bisa dibangun restoran dan kafe, kalau wisata resto begitu," kata Jokowi.

Proyek waduk tersebut menelan anggaran sebesar Rp 205 miliar dan berdiri di atas lahan seluas 35 hektar. Rencananya proyek ini akan mensuplai air baku untuk wilayah Denpasar, Benoa, Nusa Dua dan sekitarnya.

"Waduk ini akan menghasilkan air baku 500 liter per detik," kata Jokowi.

Saat rombongan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Rumah Makan Bebek Tepi Sawah Villas di Ubud, Gianyar, Bali, menyedot perhatian warga sekitar.

Tampak Iriana menggandeng Jan Ethes yang tahun ini berusia dua tahun, masuk ke rumah makan.

Kehadiran cucu Presiden langsung menarik perhatian orang-orang yang ada di rumah makan.

Tak berapa lama setelah datang, Jokowi mengajak Jan Ethes berjalan-jalan di tepi sawah yang berada di tengah kompleks rumah makan.

Para pegawai rumah makan kemudian berlarian mendekat ketika Presiden Jokowi memberikan mereka kesempatan untuk berfoto bersama.

Presiden Joko Widodo juga meninjau Pasar Seni Sukawati di Gianyar, Bali. Dirinya berharap pasar tersebut bisa menjadi pasar rakyat yang modern dengan manajemen atau pengelolaan yang baik sehingga mampu menghidupi ribuan pedagang dan masyarakat di sekitarnya.

“Harus jadi pasar rakyat modern, manajemen baik,” kata Presiden Joko Widodo, Jumat (14/6/2019).

Pada peninjauan lokasi revitalisasi Pasar Sukawati Blok A, B, dan C, Presiden dipandu oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra dan didampingi oleh sejumlah pejabat, di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi SP.

Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati, David Oliver Purba, Robinson Gamar, Caroline Damanik)

https://regional.kompas.com/read/2019/06/15/10370211/7-fakta-kunjungan-jokowi-di-bali-bicara-rekonsiliasi-hingga-bagi-3000

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke